ATR/BPN Kab Sikka Optimis Target Pengukuran 10.000 Bidang Tanah PTSL Tahap II Tercapai di Tahun 2017

Wartantt.com, SIKKA – Menindaklanjuti instruksi Presiden RI, Joko Widodo yang menargetkan pembagian 5 juta sertifikat tanah di tahun 2017 sebagai bagian dari upaya reformasi agraria, ATR/BPN Kab Sikka terus bekerja optimal mencapai target pengukuran 10.000 bidang tanah dalam Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahap II.

Dari total 11.000 bidang tanah untuk tahun 2017, ATR/BPN Kab Sikka telah menyelesaikan pengukuran tanah dan penerbitan sertifikat bagi 1.000 bidang tanah diawal tahun 2017 dan ditargetkan sampai akhir bulan November telah tercapai pengukuran terhadap 10.000 bidang tanah.

“Kami optimis bisa selesai sampai Desember 2017 dan kami tidak akan mundur mengingat kepemilikan sertifikat tanah merupakan bukti sebagai pemilik sah suatu lahan di wilayah NKRI ini” ujar Kepala ATR/BPN Kab Sikka, Fransiska Vivi Ganggas, SH yang ditemui WartaNTT di ruang kerjanya, Selasa (31/10/2017).

Fransiska Vivi Ganggas melanjutkan “Keadaan 27 Oktober 2017 berkas yang telah diambil datanya sebanyak 8.234 bidang tanah pada 36 Desa yang tersebar di 12 Kecamatan yakni Kecamatan Nelle, Lela, Kewapante, Nita, Waigete, Magepanda, Kangae, Talibura, Mego, Koting, Waiblama, dan Paga; Bidang tanah yang telah diukur sebanyak 7.115 bidang tanah serta Sertifikat yang telah diterbitkan sebanyak 2.819 bidang tanah”.

Kepada para pemilik tanah yang akan dilakukan pengukuran dalam program PTSL tahap II, dirinya menyampaikan “Masyarakat tolong mempersiapkan dan sudah menanam pilar batas terlebih dahulu; Untuk tanah warisan termasuk pembagian tanah antar anggota keluarga agar dirembuk terlebih dahulu sehingga petugas ukur tidak mengurus hal lain selain melakukan pengukuran; Segera dibereskan urusan jual beli tanah; serta Pemilik tanah wajib hadir dilokasi saat pengukuran”.

“Kami terus berjuang sampai selesai, dengan memperhatikan sisa bidang tanah yang belum terukur sebanyak 2.885 bidang tanah kami pastikan akan terealisasi sesuai target 10.000 bidang di tahun anggaran 2017 ini” ujarnya.

Progress Pembebasan Lahan Tahap II Bendungan Napung Gete

Kepada WartaNTT, Kepala ATR/BPN Kab Sikka, Fransiska Vivi Ganggas, SH juga mengatakan bahwa pengumuman hasil inventarisasi lahan tahap II pembangunan bendungan Napung Gete, hari ini (31/10/2017) diterbitkan untuk diumumkan selama 14 hari kedepannya (1 s/d 14 November 2017) demi mendapatkan tanggapan masyarakat pemilik lahan pada 2 Desa di Kecamatan Waiblama yang terdampak pembangunan bendungan tersebut yakni Desa Ilin Medo dan Desa Werang. 

Fransiska Vivi Ganggas melanjutkan “Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan pihak kami pada bulan Mei 2017 lalu, untuk pembebasan lahan tahap II telah dilakukan pengukuran atas lahan seluas 1.217.979 m2/ 121,79Ha pada 220 bidang tanah milik 146 Kepala Keluarga pada 2 Desa terdampak yakni Desa Ilin Medo sebanyak 90 KK/140 bidang tanah dan Desa Werang sebanyak 56 KK/80 bidang tanah”.

“Jika terjadi komplain dari masyarakat pemilik lahan, akan ditanggapi secepatnya dan diprediksikan tanggapan atas komplain tidak berlangsung lama sehingga dapat segera beralih ke tahapan selanjutnya yakni pekerjaan penilaian oleh Tim Appraisal sehingga pada akhirnya dapat dibayarkan ganti rugi oleh pihak yang membutuhkan tanah (Dinas PUPR Kab Sikka)” ujarnya. (Kris Kris)