wartantt.com -- Hajatan pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dengan Muhammad Bobby Afif Nasution, Rabu (8/11), menggambarkan kebinekaan yang terajut indah di Nusantara. Pernikahan ini tak cuma soal penyatuan cinta.
Wajah kebinekaan sudah muncul dalam kirab kereta kencana yang mengantarkan calon mempelai, Kahiyang dan Bobby. Puluhan perempuan cantik anggota Polri dan TNI berbusana adat Nusantara, seperti Aceh, Minangkabau, Dayak, Jawa, Sulawesi, dan Bali. Mereka berjalan di depan iring-iringan kereta Kahiyang dan Bobby menuju Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah.
Empat kereta yang mengantarkan Bobby bersama ibunda, Ade Hanifah Siregar, dan keluarga dari Hotel Alila, Solo, tiba lebih dulu. Bobby berada di kereta kuda terdepan. Di belakangnya kereta yang ditumpangi Ade Hanifah dan keluarga.
Menyusul empat kereta kencana yang mengantarkan Kahiyang dari kediaman Presiden. Kahiyang satu kereta dengan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, dan keponakannya, Jan Ethes Srinarendra. Di belakangnya kereta yang ditumpangi Presiden bersama Ibu Negara Ny Iriana dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Kirab tampak anggun, tetapi tak terkesan mewah.
Kedua mempelai juga cerminan indahnya keberagaman. Kahiyang dari keluarga Jawa, sedangkan Bobby berasal dari keluarga Mandailing, Sumatera Utara. “Inilah kenasionalan kita, kebinekaan kita,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai menjadi saksi pernikahan.
Kahiyang-Bobby sah menjadi suami istri pukul 09.25. Ijab kabul diawali dengan pernyataan Jokowi yang menikahkan putri kandungnya dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas seberat 80 gram.
Saat pernikahan dinyatakan sah, tamu dan warga baik di dalam maupun di luar gedung mengucapkan rasa syukur.
Bertindak sebagai saksi pernikahan Darmin Nasution dan Buya Syafii Maarif dari pihak keluarga laki-laki. Sementara saksi dari Kahiyang adalah Jusuf Kalla dan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj. Seusai ijab kabul, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memimpin doa bersama.
Said Aqil menyebutkan, prosesi pernikahan ini memadukan syariat Islam, yaitu ketika akad nikah, dengan budaya Nusantara. “Ini namanya Islam Nusantara, Islam yang dibangun di atas infrastruktur budaya. Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Menyatukan tokoh politik
Hajatan ini pun menyatukan tokoh-tokoh politik, tokoh agama, dan masyarakat dari banyak daerah. Mereka berbaur menjadi satu untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga Presiden dan kedua mempelai. Tokoh yang hadir di antaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan; Ketua DPR Setya Novanto; presiden ke-4 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri; presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono; dan Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin. Hadir juga para menteri Kabinet Kerja, duta besar negara sahabat, pimpinan partai politik, dan sejumlah gubernur.
Di luar gedung, banyak warga datang ke sekitar Graha Saba Buana. Meski tidak bisa masuk ke ruang resepsi karena tak punya undangan, mereka gembira bisa menyaksikan hajatan, terutama melihat kirab kereta kencana dan mendengarkan ijab kabul melalui pengeras suara. “Hari ini, warung makan saya tutup untuk melihat pernikahan Mbak Kahiyang. Semoga bahagia dan cepat dikaruniai momongan,” ujar Ngatiyem (65) yang datang bersama dua cucunya dan beberapa tetangga.
Sejak pukul 06.00, warga tumpah ruah untuk menyaksikan kirab kereta kencana. Mereka berebut mendekat, menyapa, memotret, dan melambaikan tangan saat kereta melintas.
Tak pelak Kahiyang pagi itu bak putri raja. Sama halnya dengan kereta Kahiyang, kereta yang ditumpangi Bobby menjadi magnet warga. Mereka bersorak-sorai memanggil Bobby serta mengangkat spanduk ucapan selamat dan doa kelanggengan rumah tangganya. Di dalam kereta, Bobby tersenyum sambil melambaikan tangan membalas hangatnya sambutan warga Solo.
Ada cerita unik di balik nilai mas kawin Bobby, yaitu 80 gram emas. Menurut sang ibu, Ade Hanifah, angka 8 dipilih karena angka ini tidak putus garisnya. “Harapannya, hubungan Kahiyang-Bobby terus bersambung, tidak pernah putus,” katanya.
Pesta pernikahan berlangsung meriah, tetapi jauh dari kesan glamor. Sajian kuliner, juga gedung tempat resepsi, tidak berlebihan. Namun, mereka yang hadir tetap merasa senang karena kemeriahan acaranya.
Gedung Graha Saba Buana yang juga milik keluarga Presiden Jokowi hanya berkapasitas 2.000 orang. Sementara tamu yang hadir 7.000-8.000 orang. Panitia pun mengatur jadwal kedatangan tamu dalam beberapa sesi.
Begitu bersemangatnya para tamu, tak mudah mencapai lokasi acara. Pemeriksaan dan antrean sudah terjadi sejak di luar gedung. Tak sedikit tamu yang perlu waktu dua jam untuk masuk ke gedung dan bersalaman dengan kedua mempelai.
Namun, itu terbayar dengan hiburan dan makanan khas Solo yang disajikan. Selain mengundang penyanyi, undangan juga menyumbang lagu ke panggung hiburan. Salah satunya Katon Bagaskara, vokalis grup musik Kla Project. Katon menghibur dengan lagu “Yogyakarta”. Suasana formal makin cair saat Vicky Shu tampil dengan lagu Armada berjudul “Pergi Pagi Pulang Pagi”. Tidak hanya bernyanyi, hadirin pun ikut bergoyang.
Inisiatif warga
Di luar area pesta pernikahan, tepatnya di kawasan Laweyan, Solo, Komunitas Nabung menggelar syukuran sarapan sejak pukul 06.00. Komunitas yang terdiri dari tukang becak, pedagang emperan, dan tukang parkir itu memberikan makanan gratis dari iuran mereka berupa nasi tumpeng dan hasil bumi.
Budayawan sekaligus Pemimpin Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, KH Mustofa Bisri mengapresiasi kemeriahan acara pernikahan ini. Menurut Gus Mus, panggilan akrabnya, pernikahan Kahiyang-Bobby dapat dinikmati banyak orang, mulai dari kalangan elite hingga rakyat jelata.
Saat acara, semua elemen masyarakat yang sebagian berseberangan secara politik ikut hadir. Karena itu, ia mengharapkan situasi ini dapat mencairkan ketegangan politik yang kerap terjadi.
Maka, tak sepatutnya memandang sinis pernikahan ini. Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, dalam akun Twitter-nya meminta agar pernikahan putri Presiden itu tidak dipolitisasi. “Ini acara keluarga yang pasti dialami apabila sudah berkeluarga dan menikahkan anak,” kata Muhaimin.
KOMENTAR