wartantt.com -- Pemerintah terus berupaya melakukan kebijakan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu langkah pemerintah yakni dengan penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga. Penerapan program BBM satu harga terus meluas. Saat ini telah mencapai 29 titik.
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, menjadi titik ke-29 Program BBM Satu Harga yang dibangun PT AKR Corporindo Tbk. Kamis (9/11) Lembaga penyalur BBM meresmikan berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Bermotor (SPBKB) di Kelurahan Senyabang, Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau.
Peresmian dilakukan oleh Sekretaris Ditjen Migas Kementerian ESDM Susyanto bersama Komite BPH Migas M. Ibnu Fajar dan Henry Ahmad. SPBKB ini merupakan lembaga penyalur BBM Satu Harga kedua yang dibangun AKR.
Sebelumnya pada Rabu (8/11) kemarin, SPBKB di Kelurahan Lesa Bela, Kecamatan Ledo di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat juga telah diresmikan.
Hadir pula dalam peresmian titik ke-28 Program BBM Satu Harga ini, anggota Komisi VII DPR Katherine Angela Oendoen, Direktur AKR Corporindo Nery Sofi, Camat Batang Tarang Lovianus Anus, jajaran TNI dan Polri serta tokoh masyarakat Kabupaten Sanggau.
Peresmian SPBKB Batang Tarang merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Susyanto mengatakan, melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina dan AKR berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu agenda prioritas Pemerintahan Jokowi-JK yang termasuk dalam Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Untuk diketahui, jarak terdekat SPBKB Batang Tarang dengan lembaga penyalur yang sudah ada eksisting sekitar 20 kilometer. Harga Minyak Solar di pengecer mencapai Rp7.000 per liter. Kini minyak solar seharga Rp5.150 per liter. Keberadaan SPBKB Batang Tarang diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk memperoleh BBM.
“Ini merupakan hal yang harus kita syukuri bersama karena dengan adanya SPBKB ini, masyarakat akan memperoleh BBM dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Komite BPH Migas Ibnu Fajar meminta agar masyarakat turut membantu mengawasi operasional lembaga penyalur sehingga tujuan ekonomi berkeadilan dapat dicapai.
Menurut dia, dari beberapa lembaga penyalur Program BBM Satu Harga yang telah diresmikan, terdapat beberapa kekurangan. Misalnya dua minggu setelah diresmikan, BBM sudah habis dibeli oleh pengecer-pengecer ilegal. Untuk mengatasi hal tersebut, pada Januari 2018, BPH Migas akan melakukan Operasi Patuh Penyalur, termasuk juga lembaga penyalur BBM Satu Harga.
“Intinya agar akses BBM dapat diperoleh masyarakat secara adil. Tidak fair kalau BBM dibeli oleh pemodal dan dijual dengan harga yang tinggi. Diharapkan aparat dan pemda untuk ikut serta mengamankan ini,” katanya.
Total kapasitas BBM di SPBKB Batang Tarang sebesar 40 KL (20 KL untuk minyak Solar dan 20 KL untuk AKRA 92), disalurkan secara langsung kepada konsumen pengguna dengan harga Minyak Solar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. “Kami mengharapkan dukungan pengawasan agar penyaluran BBM bagi masyarakat di Kabupaten Sanggau dapat berlangsung lancar,” tambah Susyanto.
Ditjen Migas bersama BPH Migas dan AKR terus melakukan pemetaan lokasi sasaran program BBM Satu Harga. Hingga 2018, AKR rencananya akan membangun 9 lembaga penyalur BBM Satu Harga yaitu 7 di Kalimantan dan 2 di Lampung. Untuk wilayah Kalimantan, Setelah Sanggau, lembaga penyalur BBM akan didirikan di Bengkayang, Landak, Ketapang, Sintang dan Melawi. Sedangkan untuk wilayah Lampung, SPBKB akan dibangun di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat.
Sesuai roadmap BBM Satu Harga, pada tahun 2017 akan didirikan 59 lembaga penyalur (54 penyalur Pertamina dan 5 penyalur AKR). Direncanakan pada Desember 2017, akan ada lagi 3 lembaga penyalur AKR yang akan beroperasi yaitu di Kecamatan Seluas Kabupaten Bangkayang dan di Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat serta di Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
Direktur AKR, Nery Polim menjelaskan, AKR akan terus mendukung dan membantu Pemerintah dalam merealisasikan Program BBM Satu Harga dalam rangka mewujudkan energi berkeadilan untuk bangsa. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang sama sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah.
Selain dua SPBKB di atas, AKR juga masih akan membangun 7 outlet SPBKB sebagai lembaga penyalur BBM satu harga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) pada 2017 dan 2018.
AKR Corporindo merupakan perusahaan swasta nasional yang mendapatkan penugasan Jenis BBM Tertentu (JBT) sejak 2010. Saat ini AKR telah memiliki 135 outlet Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang tersebar di 72 kabupaten atau kota dan 12 provinsi seperti Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
AKR memiliki infrastruktur dan logistik di 15 pelabuhan di Indonesia dan Terminal BBM AKR yang berlokasi di Medan, Palembang, Lampung, Pontianak, Stagen, Banjarmasin, Muara Teweh, Melak, Palaran, Jakarta, Banten, Semarang, Surabaya, Bali, dan Bitung. AKR sejak awalnya tidak hanya membangun outlet SPBKB dan SPBN di wilayah yang ramai, tetapi juga di daerah-daerah yang jauh dan sulit.
KOMENTAR