wartantt.com -- Sepekan terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menonjol adalah melakukan lawatan ke Manila, Filipina, untuk mengikuti serangkaian agenda konferensi tingkat tinggi (KTT). Selain itu, Presiden juga mengikuti sejumlah agenda dalam negeri.
Minggu (12/11), Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke Bandar Udara Clark Pampanga, Filipina. Agenda pertama Presiden Jokowi setibanya di Manila adalah mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Jepang Shinzo Abe. Dalam pertemuan tersebut kedua negara sepakat melakukan kegiatan bersama menjelang perayaan 60 tahun hubungan diplomatik.
Senin (13/11), Presiden berbicara pada Pleno KTT ASEAN ke-31 yang diselenggarakan di Philippines International Convention Center Manila, Filipina. Presiden dalam kesempatan itu berbicara tentang krisis di Rakhine, Myanmar.
“Kita harus bergerak bersama. Myanmar tidak boleh tinggal. ASEAN juga tidak boleh tinggal diam,” ucap Presiden.
Berikutnya, agenda Presiden pada hari itu adalah berbicara pada ASEAN Leaders‘ Interface With ASEAN Business Advisory Council (ABAC). Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada Dewan Penasehat Bisnis ASEAN karena melihat pentingnya keberpihakan ASEAN terhadap UMKM. Selain itu, perhatian juga perlu diberikan untuk memberdayakan perempuan dalam UMKM.
“Saya sambut baik upaya menghubungkan perusahaan multinasional dengan UMKM melalui ASEAN Mentors for Entrepreneurship Network (AMEN),” kata Presiden.
Masih dalam rangkaian kunjungannya ke Manila, Presiden Jokowi menghadiri KTT Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-AS. Dalam kesempatan yang dihadiri juga Presiden AS Donald Trump, Presiden Jokowi menyatakan bagi ASEAN, Amerika Serikat merupakan salah satu mitra penting ASEAN.
“Saya yakin Amerika Serikat juga memandang penting ASEAN, baik dengan alasan politik, keamanan, maupun dalam kaitan dengan kerja sama ekonomi,” ujar Presiden Jokowi.
Sementara itru dalam KTT ke-20 ASEAN-RRT Presiden Jokowi meminta negara-negara ASEAN dan Tiongkok bekerja sama untuk segera memulai dan menyelesaikan proses negosiasi Code of Conduct.
Hal ini penting dilakukan guna membuktikan kepada dunia bahwa ASEAN dan Tiongkok memiliki komitmen yang tinggi untuk segera memiliki Code of Conduct.
“Kita semua menginginkan agar Laut China Selatan menjadi laut yang stabil, damai, menopang kegiatan ekonomi, serta merekatkan kawasan bahkan dunia,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan KTT ke-9 ASEAN-PBB, Indonesia mengajak seluruh anggota ASEAN bersama-sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkuat sinergi kerja sama yang telah terjalin selama ini.
ASEAN dan PBB memiliki misi dan agenda yang sama dalam mengatasi sejumlah permasalahan di dunia. Salah satunya terkait penguatan kemitraan untuk perdamaian dunia dalam konteks peningkatan kapasitas pasukan keamanan PBB.
Secara khusus, Presiden Jokowi menitipkan Palestina kepada Sekjen PBB. Selain itu, dalam forum tersebut Presiden Jokowi juga meminta agar PBB lebih berkontribusi mewujudkan impian rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan penuh.
Selasa (14/11) adalah hari terakhir pelaksanaan KTT ASEAN ke-31 yang dilaksanakan di Philippine International Convention Center (PICC), Selasa 14 November 2017, Presiden Joko Widodo akan mengikuti sejumlah agenda.
Agenda pertama Presiden adalah menghadiri The 20th ASEAN Plus Three (APT)Summit. Setelah itu, Presiden menghadiri pertemuan lainnya, diantaranya adalah KTT ASEAN-Kanada, KTT ASEAN-Uni Eropa, KTT Asia Timur, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Leader’s Meeting, KTT ASEAN-India. Rangkaian kegiatan KTT ASEAN diakhiri dengan upacara penutupan yang dihelat di PICC. Setelah itu, Presiden kembali ke tanah air dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Keberanian Ambil Keputusan
Rabu (15/11), Presiden Jokowi terbang menuju Manado, Sulawesi Utara. Di Manado, Presiden membuka Kongres Trisakti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ke-20.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya keberanian dalam mengambil sebuah keputusan. Sebab, Presiden pun telah menerapkannya dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Mulai dari penetapan Hari Lahir Pancasila, Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan, hingga negosiasi dengan PT Freeport Indonesia.
“Setiap memutuskan, saya yang bertanggung jawab. Ini adalah hak kewenangan yang diberikan kepada saya untuk membuat Perppu,” ucap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga berbicara mengenai masalah infrastruktur. Ia mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah bukan hanya untuk mengurangi ketimpangan di Tanah Air tetapi juga untuk berkompetisi dengan negara lain.
Rabu sore, Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional ke-4 dan HUT ke-6 Partai NasDem yang diselenggarakan di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden memuji kecepatan Partai NasDem menetapkan calon pilihan untuk mengikuti pemilihan kepala daerah. “Menentukan calon Gubernur cepat, bupati cepat, wali kota cepat,” ujar Kepala Negara.
Di penghujung sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi atas kontribusi Partai Nasdem untuk negara. “Terus berkontribusi untuk negara. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, selamat ulang tahun yang keenam,” ujar Presiden.
Kamis (16/11), Presiden Jokowi menerima Pengurus Pusat dan Daerah Al-Irsyad Al-Islamiyyah. Ratusan anggota organisasi kemasyarakatan Islam yang telah berdiri sejak tahun 1914 tersebut diterima di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Kepala Negara menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang telah diberikan ormas-ormas Islam atas dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penguatan karakter.
Presiden menyebut bahwa Perpres itu dikeluarkan karena lanskap interaksi sosial antarindividu dan masyarakat sudah sangat terbuka sekali.
“Kenapa pendidikan karakter kita nomor satukan? Kita takut nilai-nilai agama dan budaya yang ada di negara kita ini menjadi tergerus,” ucap Presiden.
Kamis di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Jokowi menerima perwakilan kepala suku seluruh Indonesia. Dalam kesempatan itu Presiden menyatakan siap untuk memfasilitasi setiap hal yang berkaitan dengan pelestarian dan pemberdayaan adat istiadat. Salah satunya dilakukan dengan mengalokasikan anggaran untuk melakukan renovasi rumah-rumah adat yang memerlukan.
Pengembangan “Bali Baru”
Sorenya, Presiden memimpin rapat terbatas. Kali ini membahas tentang pengembangan sepuluh destinasi wisata baru atau biasa disebut dengan “Bali baru” terus dikebut pemerintah. Presiden Joko Widodo meminta jajaran terkait untuk bergerak cepat dalam menuntaskan program ini.
“Sepuluh Bali baru ini harus cepat diselesaikan. Kementerian PU, Kementerian BPN, Kementerian Lingkungan Hidup, Bekraf, Kementerian Koperasi dan UKM, semuanya harus siap terintegrasi dalam sebuah program pengembangan yang sudah kita putuskan,” tegasnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Menurut Presiden, ada sebuah kesempatan besar yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Wisatawan asal Tiongkok misalnya, seperti data yang didapat Presiden, terdapat lonjakan jumlah wisatawan asal Tiongkok ke penjuru dunia, yakni sebesar 125 juta orang. Angka tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi 180 juta dalam lima tahun ke depan.
Jumat (17/11), Presiden Jokowi berbicara di depan anggota DPD. Presiden Jokowi antara lain berbicara tentang manfaat gencarnya pembangunan infrastruktur di tanah air.
Presiden menjelaskan alasan kenapa pembangunan infrakstruktur saat ini tidak lagi Jawa sentris tapi Indonesia sentris. “Membangun dari pinggiran, membangun dari pulau-pulau terluar, ya karena daerah-daerah sangat membutuhkan itu,” ujar Presiden.
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga berbicara tentang pola baru pendistribusian dana desa pada tahun 2018. Sebagian dari alokasi dana tersebut akan difokuskan kepada sektor padat karya.
Untuk diketahui, saat dimulainya program tersebut tiga tahun lalu, pemerintah mengucurkan Rp20 triliun bagi program dana desa ini. Kemudian setahun setelahnya meningkat menjadi Rp47 triliun dan kembali meningkat lagi menjadi Rp60 triliun.
Masih pada hari yang sama, Presiden Jokowi menghadiri acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang digelar di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mengajak seluruh elemen masyarakat meninggalkan pola-pola lama dalam bekerja mengingat tantangan dan perubahan dunia yang bergerak dengan begitu sangat cepat di masa yang akan datang.(AR)
KOMENTAR