wartantt.com -- Presiden Joko Widodo tegaskan bahwa dirinya akan mengejar pihak-pihak yang coba-coba mempermainkan program BBM Satu Harga. Pernyataan itu terkait banyaknya kabar kalau program BBM Satu Harga tidak efektif dijalankan di sejumlah lokasi. Harga BBM itu hanya turun beberapa hari, setelah itu kembali ke harga semula.
Seperti diketahui, Jokowi mengeluarkan kebijakan BBM Satu Harga, mengingat harga di Jawa dan Indonesia timur seperti Papua, sangat jauh bedanya. Harga satu liter BBM di Papua, bahkan mencapai Rp100 ribu per liter. Sementara di Jawa Rp7 ribu.
Sejak awal sebelum program tersebut dikeluarkan, Jokowi sudah mengantisipasi masalah ini. Jokowi pun meminta Pertamina untuk mengawasi. Namun sayangnya, selama ini Presiden tidak mendapatkan laporan hasil pengawasan tersebut.
“Jadi Pertamina sudah saya perintah (mengawasi), tapi dari Pertamina sendiri juga tidak ada informasi mengenai itu di mananya, itu yang enggak ada. Saya pun juga enggak ada (laporan),” kata mantan Wali Kota Solo ini usai meninjau lahan baru Bandar Udara Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Papua, Rabu (20/12/17).
Jokowi Menjelaskan program BBM Satu Harga ini tak hanya berlaku di Papua saja melainkan beberapa tempat di wilayah timur Indonesia, yang sebelumnya menjual harga BBM tinggi.
“Karena ini di banyak tempat, tidak hanya di tanah Papua saja loh. Ada di Maluku Utara, Kalimantan Utara, banyak tempat,” ujarnya.
Sejak terpilih menjadi Presiden RI Jokowi sangat konsen dan memperhatikan Papua. Presiden mengatakan akan meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Selain Program BBM Satu Harga, Jokowi juga telah membangun infrastruktur Trans Papua dan masih berjalan proses pembangunan itu. Kemudian kelistrikan untuk menerangkan tanah Papua di pelosok pedalamam. Presiden meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire 20 MW dan PLTMG Jayapura 50 MW di Kelurahan Kali Bobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire
Menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini, upaya untuk memajukan tanah Papua bukan masalah besar kecilnya anggaran.
“Untuk rakyat Papua, semua kita lakukan. BBM satu harga kita lakukan. Lalu jalan-jalan di Papua yang seperti Trans Papua bisa bikin harga-harga turun seperti Sulawesi, Kalimantan, dan lain-lain,” kata Presiden.
Sebelumnya Tokoh agama di Papua, Pastor John Djonga, mengatakan bahwa program BBM satu harga di Papua belum berjalan sepenuhnya terealisasi.
Menurutnya, harga BBM di Papua turun setara dengan di Jawa hanya pada saat Presiden Jokowi melakukan blusukan ke wilayah paling timur RI tersebut. Namun tidak lama setelah Jokowi meninggalkan Papua, harga BBM kembali melonjak. John mengatakan bahwa dirinya memantau langsung kondisi tersebut di Yahukimo, Papua.
“Beliau pulang, satu-dua minggu, harga kembali normal,” ujarnya saat berbicara dalam Seminar Nasional ‘Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Papua’ di Auditorium LIPI, Jakarta, Senin (18/12/17).
Menurut John, pada saat Jokowi baru mencanangkan program BBM satu harga di kabupaten itu pada Oktober 2016, memang harganya sama seperti di Jawa, yaitu Rp6.450 per liter untuk premium dan Rp5.150 per liter untuk solar.
“Sekarang sudah Rp 30.000 lagi. Bahkan dalam rangka Tahun Baru dan Natal tahun lalu kami sampai Rp100.000,” kata dia.
John mengatakan, program BBM satu harga ini sebenarnya sangat baik bagi masyarakat Papua. Tapi sayang, program ini tidak bisa berjalan kalau tidak ada pengawasan.
Karena itu Jokowi menegaskan jika ada ditemukan harga BBM yang tidak sesuai dengan program BBM satu harga, Jokowi meminta agar segera melaporkan. Jokowi pun berjanji akan menindak tegas.
“Jadi kalau ada (masalah), tolong (dilaporkan) atau dicek di lapangan sajalah, di mana, akan kita perbaiki. Kalau dapat laporan di mana, itu yang saya kejar,” tegasnya.
sumber : wartakota.co
KOMENTAR