Wartantt.com--SBD; Bupati Kabupaten Sumba
Barat Daya mendukung program-program INOVASI yang hadir untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Pasalnya budaya literasi pada anak masih sangat minim. Demikian
dikatakan Bupati SBD Markus Dairo Talu dalam evaluasi Kunjungan pemantaun
Bersama program INOVASI di Kabupaten Sumba Barat Daya pada selasa(19/02) di
aula kantor Bupati.
Hadir
dakam
kesempatan tersebut Kepala pusat kurikulum dan perbukuan kementrian pendidikan, Dr. Awludin
Tjalla, Bupati
SBD Markus Dairo Talu, Asisten 1 Fransiskus M Adilalo, sejumlah pimpinan OPD, Kepsek SD Pogo Tena Petrus D.
Lera, dan MERL
INOVASI Rasita Purba, Basilius Bengo Teku,
Bupati
Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu mengatakan bahwa ada kurang lebih 95 ribu anak
usia sekolah yang berada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Dari jumlah yang begitu
banyak kata MDT, sangat membutuhkan proses dalam melakukan peningkatan minat
membaca. Dirinya mengakui bahwa minat membaca siswa-siswi dari kelas rendah
sampai kelas tinggi masih minim. Sehingga masih membutuhkan pembenahan yang
lebih efektif ditingkat sekolah maupun di lingkup keluarga demi tercapainya budaya
literasi anak.
Lebih
lanjut MDT menjelaskan bahwa budaya cukup mempengaruhi rendahnya mutu
pendidikan. Selain itu, kirangnya penerangan dimalam hari juga mempengaruhi
proses belajar siswa. Namun demikian dirinya meyakini bahwa kemauan dan
komitmen dibutuhkan dalam menengani segala kekurangan. Sehingga kata dia bahwa
kesadaran orang tua juga, sangat dibutuhkan untuk terus mendorong anaknya dalam belajar
hal-hal positif. Dirinya akan terus mendorong pihak terkait untuk mengawal sekolah-sekolah
di Kabupaten SBD serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada disetiap lembaga
pendidikan.
"orang
tua masih cenderung mementingkan budaya dari pada pendidikan, sehingga kontrol
terhadap pendidikan pada anak kurang diperhatikan,akhirnya anak-anak juga ikut
malas masuk sekolah karena lebih suka mengikuti acara budaya dari pada belajar
di sekolah, "ujar dirinya.
MDT
menambahkan bahwa komitmen dan visi INOVASI sangat membantu dalam meningkatkan
mutu pendidikan di SBD. Pengetahuan siswa-siswi dan kreatifitas guru-guru
lanjut MDT akan lebih berkembang. Sehingga dirinya sangat mendukung kehadiran
INOVASI di sekolah-sekolah. Dengan demikian, harapan untuk menciptakan anak
bangsa yang cerdas, inovatif dan kreatif akan tercapai. Dia juga mengharapkan
supaya program INOVASI tetap dilanjutkan.
"kita
akan terus mengembangkan program-program INOVASI di Daerah. Kita harus berusaha
dengan berbagai kekurangan dalam meningkatkan mutu pendidikan, serta budaya
literasi perlu ditingkatkan lagi, "tutur MDT.
Kepala
pusat kurikulum dan perbukuan kementrian pendidikan Dr. Awludin Tjalla mengatakan bahwa minat
membaca di kelas awal masih rendah. Namun demikian hal itu kata Awludin tidak
dialami oleh semua siswa-siswi. Kesadaran akan pentingnya literasi sudah
terlihat dibeberapa kelas. Maupun dalam diri anak didik itu sendiri. Rendahnya
minta baca pada anak yang lain lanjut dirinya mungkin dipengaruhi juga
kurangnya bahan bacaan. Salah satu strategi untuk mengatasi hal itu kata dia
guru harus menggunakan metode yang bervariasi. Sehingga cara berpikir siswa
dalam kelas tetap kondusif.
Alwudin
mengharapkan supaya pemerintah terus melakukan pendampingan terhadap guru-guru.
Serta membantu suporting buku-buku baca disetiap sekolah. Dapat memperhatikan
kebutuhan sarana prasarana yang lebih memadai disetiap sekolah. Terutama kata
Alwudin di sekolah-sekolah terpencil.
"Cara
berpikir yang bervariasi akan menciptakan wawasan siswa akan bervariasi juga.
Hanya mungkin yang kurang bahan bacaan. Atau juga kenyamanan siswa dalam proses
belajar, sehingga saya sangat
mengharapkan pemerintah dapat melihat akan beberapa faktor hasil temuan
dilapangan,"ungkap Alwudin.
Sementara
itu MERL INOVASI Rasita Purba menyebutkan bahwa hasil pengamatannya disekolah
guru-guru sudah menggunakan media bpembelajaran. Sehingga siswa lebih proaktif
dalam menaggapi materi ajar. Secara umum bahwa cara mengajar guru sangat
berpengaruh pada siswa. Selain cara mengajar yang baik lanjut Rasita kesadaran
literasi pada anak juga sudah sangat meningkat. Semangat perubahan sudah mulai
muncul. Ia mengharapakan supaya semangat ini dapat dipertahankan. Selain itu,
guru-guru sudah menghasilkan kreatifitas yang luar biasa dalam mempengaruhi
minat literasi anak didik. Pemerintah harus terus mendorong kebaikan-kebaikan
untuk sebuah pendidikan.
"ada
beberapa sekolah yang kesenjangannya tidak sama, ada juga sekolah yang satu kelas dibagi
menjadi dua kelas. Akhirnya guru merasa kesulitan karena harus saling menunggu
dalam mengajar,saya mengharapkan supaya diadakan penambahan ruangan
disekolah-sekolah yang membutuhkan,"tutup dirinya.(Rn/06)
KOMENTAR