WartaNTT.com, LEMBATA –
Upaya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Lembata sebagai point dalam percepatan pertumbuhan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang semakin
berkualitas dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada, terus dilakukan Pemkab Lembata
secara bertahap.
Bahkan untuk menggenjot Penerimaan
Daerah guna pembiayaan beragam kebutuhan pembangunan, Pemkab Lembata dibawah kepemimpinan
Eliaser Yentji Sunur – Thomas Ola Langoday, berani mengambil langkah cermat dengan
keputusan menaikkan target PAD Tahun 2020 sebesar 34,81% dari target PAD 2019 Rp. 74.178.777.729,-
serta mempertahankan proporsi belanja daerah yang lebih besar untuk belanja
Publik dibandingkan belanja Aparatur.
Hal tersebut disampaikan Wakil
Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday, SE.,M.Si dalam Rapat
Paripurna X dengan agenda penyampaian Keterangan Pemerintah atas pengajuan rancangan
Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD
Tahun 2020, Kamis
(11/07/2019) yang dipimpin Wakil Ketua I DPRD, Yohanes de Rosari, SE.
“Peningkatan
target PAD sebesar 34,81% dari target Tahun Anggaran 2019 merupakan bagian dari
upaya serius pemerintah untuk terus mengoptimalkan potensi sumber-sumber
pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan tingkat kemandirian dan otonomi
daerah” ujar Thomas Ola.
Dirinya melanjutkan “Namun pada sisi Belanja Daerah,
prinsip money follows program tetap menjadi acuan kita untuk merencanakan
belanja secara terukur dan rasional serta merupakan pilihan prioritas agar
efektivitas belanja daerah terus terjaga dengan memposisikan proporsi belanja Publik
sebesar 62,33% sedangkan belanja Aparatur sebesar 37,67%”.
Catatan WartaNTT, proyeksi Pendapatan Daerah
Kabupaten Lembata Tahun 2020 dari sektor PAD bertambah cukup signifikan pada item
retribusi daerah dimana mengalami kenaikan menjadi Rp. 43.760.193.790,- (115,13%)
dari target retribusi daerah Tahun 2019 sebesar Rp. 20.341.591.208,-.
Sebelumnya dalam Paripurna pemandangan umum Fraksi atas
Ranperda pertanggungjawaban APBD 2018, Kamis (20/06/2019) Fraksi-Fraksi DPRD Lembata mengapresiasi realisasi Pendapatan
Daerah Tahun 2018 sebesar Rp.
793.953.759.022,73,- (97,87%) dari Target Rp.
811.239.982.841,-.
Wakil Bupati Lembata dalam keterangan Pemerintah
atas pengajuan rancangan KUA-PPAS juga menyampaikan target pertumbuhan ekonomi
makro Kabupaten Lembata Tahun 2020 serta penjabaran prioritas pembangunan
daerah yang tercover dalam 60 tahap pembangunan.
“Untuk pertumbuhan ekonomi makro, pertumbuhan
ekonomi diproyeksikan sebesar 5,55%-6,15%, PDRB atas harga konstan diproyeksikan
sebesar Rp. 1.246.395.000,-, angka pengangguran terbuka (APT)
diproyeksikan sebesar 2,54%-2,56%, tingkat kemiskinan diproyeksikan
sebesar 23,23%-23,43%, nilai investasi diproyeksikan sebesar Rp.
63.970.000.000,-, gini rasio diproyeksikan 0,27%-0,30%, dan indeks pembangunan
manusia (IPM) diproyeksikan sebesar 63,62 dengan mengacu pada IPM tahun
2017 sebesar 63,09 dan target tahun 2019 sebesar 63,18”.
“Tema pembangunan yang diusung pada tahun 2020
adalah melanjutkan akselerasi pembangunan infrastruktur strategis dan prioritas
untuk meningkatkan pendapatan melalui #rantai ekonomi 2.0 yang dijabarkan dalam
4 prioritas pembangunan” ujarnya.
Tercantum sebanyak 60 langkah yang merupakan
lanjutan pelaksanaan aksi pembangunan untuk peningkatan kondisi kesejahteraan
masyarakat diantaranya program prioritas sesuai inovasi daerah, prioritas
cincin ekonomi, festival literasi pasar baca #saya Baca, penguatan gerakan
#Good Pagi dan #z-Malaria, optimalisasi dan ekpansi mesin pertanian,
peningkatan infrastruktur jalan pada pusat-pusat produksi/menuju daya tarik
wisata Desa/wisata budaya/membuka dan peningkatan jalan strategis daerah/peningkatan
jalan menuju kecamatan pemekaran Loyobuya dan Suriwula.
Selanjutnya pengembangan sentra UKM/BUMDes/Koperasi
komunitas/peningkatan pasar, pengembangan dan penataan wisata mangrove Pantai
Mutiara, pengembangan wisata kolam renang apung dan fasilitasnya di Pulau
Siput-Awololong serta beberapa tempat wisata yang tersebar di 9 kecamatan, puncak
event pariwisata Festival 3 Gunung, pengentasan kemiskinan dan pengangguran,
optimalisasi lembaga usaha kreatif berbasis masyarakat seperti PEKKA/Majelis Ta’lim/Santa
Ana/OMK/Remaja Masjid/Karang Taruna.
Terdapat juga langkah pemekaran
Desa/Kelurahan/Kecamatan, pembangunan GOR, penyediaan akses hunian layak dan
terjangkau #geser lani, peningkatan infrastruktur jalan dalam kota Lewoleba,
pembangunan embung muara/estuary untuk irigasi dan air baku, pengembangan pusat
pertumbuhan koridor ekonomi I dan koridor ekonomi II, kerjasama lintas
Kabupaten se-Provinsi NTT dibidang pariwisata dan kebudayaan, serta pembangunan
dan penataan Desa dengan fokus pada 4 titik pengembangan.
“Atas
nama Pemerintah daerah, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada
pimpinan dan anggota dewan atas kerjasamanya dalam membangun daerah ini
sehingga cita-cita bersama menuju Lembata yang produktif dan berdaya saing
untuk kesejahteraan rakyat berkelanjutan dapat terwujud” ujar Wakil Bupati
Lembata diakhir penyampaiannya. (Kris Kris)
KOMENTAR