WartaNTT.com, LEMBATA –
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST.,MT menegaskan bahwa dirinya bersama
Dr. Thomas Ola Langoday, SE.,M.Si akan terus fokus menata dan membangun
Kabupaten Lembata hingga tercapainya kesejahteraan masyarakat dan Lembata dapat
berdiri sejajar dengan daerah berkembang lainnya di Provinsi NTT, namun untuk
mewujudkannya perlu dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat dimana
kepercayaan adalah kata kunci.
Hal
tersebut disampaikan Bupati Lembata dalam pidatonya pada upacara bendera
peringatan HUT ke-74 proklamasi kemerdekaan RI tingkat Kabupaten Lembata, Sabtu
(17/8/2019).
“Eliaser Yentji Sunur dan Thomas
Ola Langoday adalah manusia biasa yang juga punya keterbatasan sehingga tentunya
tidak dapat mengakomodir semua keinginan perorangan. Namun dalam keterbatasan yang
ada kami berdua dengan dukungan segenap ASN dan PPN-PNS terus melakukan hal-hal
yang terlihat kecil namun berdampak besar bagi peningkatan produktivitas daerah
ini melalui sedikit bicara agar tidak lupa bekerja”.
“Perlu
diakui bahwa fiskal daerah kita yang rendah berdampak pada aktivitas
pembangunan yang sangat-sangat bergantung kepada pembiayaan yang bersumber dari
APBN, sehingga Pemkab mengambil kebijakan secara cermat dan terukur melalui
optimalisasi pendapatan disegala sektor sehingga dapat menjawab seluruh
kebutuhan masyarakat”.
Dirinya
melanjutkan “Untuk diketahui, pada Tahun 2011 target Pendapatan Asli Daerah
(PAD) kita sebesar Rp. 11 Milyar, sedangkan di Tahun 2018 meningkat sebesar
Rp.48 Milyar, di tahun 2019 ini menuju angka Rp. 76 Milyar atau mengalami
kenaikan 63% dibandingkan Tahun 2018 serta telah direncanakan target PAD di
Tahun 2020 sebesar Rp. 100 Milyar. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah terus bekerja
untuk meningkatkan PAD yang signifikan meskipun adanya hambatan serta sentimen
politik, namun kita tetap satu.”
“Saya
mengajak kita semua untuk berikan dukungan dan kontribusi dalam bekerjasama
mengoptimalkan 3 sektor prioritas yang berpotensi meningkatkan pendapatan daerah
yakni Pertanian, Perikanan dan Pariwisata dimana sektor Pariwisata sebagai
penggerak utama” ujarnya.
Rangkuman
WartaNTT dalam pidatonya, Bupati Lembata menyampaikan gambaran segmentasi kerja
Pemkab Lembata tahun 2019 diantaranya sektor
pariwisata berupa pengembangan
kawasan Bukit Cinta Lembata (BCL) dengan area pengembangan sekitar 500 Ha
sebagai city branding dengan beragam fasilitas pendukung, dan menjadikan Desa
Lamalera Kecamatan Wulandoni sebagai destinasi branding dalam kebijakan
pariwisata Kabupaten-Provinsi dan Pusat, serta Festival 3 Gunung (F3G) menjadi
branding event tahunan dengan hastag #lembatatrulyheaven.
Sektor pertanian melalui
inovasi T-Cabang, sektor perikanan
melalui pengadaan alat tangkap (pukat, rumpon, kapal 1 GT, kapal pole and
line), sektor PUPR dan Perhubungan melalui peningkatan jalan lingkungan
perkotaan, pembangunan jalan strategis dan prioritas daerah yang potensial
berkontribusi bagi peningkatan PAD, termasuk penyelesaian pekerjaan jalan dari
Kecamatan Nagawutung (Loang) menuju Kecamatan Wulandoni (Lamalera) di Tahun
2020 selaku kawasan pengembangan pariwisata nasional.
Dalam
Tahun 2019 ini juga Pemkab Lembata akan mengerjakan mooring buoy (tambat apung) di Teluk Lewoleba, pembangunan beberapa
pelabuhan titian “jeti”, pengadaan 6 unit micro Bus moda transportasi umum, serta
pengadaan kapal rakyat model Phinisi yang bersumber dari DAK dan hibah Kementerian
Perhubungan RI.
Kemudian
dari sektor kesehatan akan dibangun
7 unit Puskesmas termasuk di 2 Kecamatan Pemekaran serta direncanakan pada
Tahun 2020 pengadaan mesin hemodialisa (mesin cuci darah). Sektor pendidikan fokus pada peningkatan kualitas guru dan murid.
Untuk
sektor kelistrikan dalam waktu dekat
akan diresmikan jaringan listrik PLN dari sumber pembangkit Weilein bagi
Desa-Desa di wilayah Kecamatan Omesuri dan Buyasuri, serta sedang berproses
pembangunan PLTMG berkekuatan 5 MW di Desa Waijarang.
Sektor Pembangunan Pedesaan Pemkab fokus pada program percepatan pembangunan ekonomi Desa (P3ED) Desa tersenyum 2.0, pengembangan produk unggulan Desa, pengembangan BUMDes, serta penguatan literasi dan Gala Desa.
Sektor Pembangunan Pedesaan Pemkab fokus pada program percepatan pembangunan ekonomi Desa (P3ED) Desa tersenyum 2.0, pengembangan produk unggulan Desa, pengembangan BUMDes, serta penguatan literasi dan Gala Desa.
Pemkab Lembata
juga mendorong produksi UKM, usaha perorangan dan badan kreatif, serta
peningkatan produksi garam di Desa Tapobaran-Kecamatan Lebatukan,
pengadaan perpustakaan, pembangunan stadion dan GOR "Gelora 99",
peningkatan belanja di sektor peternakan, lingkungan hidup dan sektor lainnya.
Dalam
pidatonya, Yentji Sunur juga menghimbau seluruh masyarakat Lembata untuk
bersatu padu, bahu-membahu mengejar ketertinggalan yang ada.
“Kita
harus sadari bahwa Kabupaten Lembata dibentuk bukan untuk berseteru, bukan
untuk bertikai. Kita tidak boleh terjebak dalam pragmatisme jangka pendek yang
melahirkan ego dan kekesalan yang tidak terkontrol”.
“Mari
berhenti untuk saling menghujat dan menyalahkan, sangat terasa lelahnya jika
kita hanya banyak bicara yang akhirnya lupa untuk membangun daerah ini. Jangan
kita banyak bicara hingga lupa bekerja dan membuat jalan kita menuju
kesejahteraan semakin melambat”.
“Kita
harus fokus kepada tujuan utama lahirnya Kabupaten Lembata dalam semangat
Statment 7 Maret 1954 demi kesejahteraan masyarakat Lembata” ujarnya.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa duet kepemimpinan Paket SUNDAY (Sunur-Langoday) periode
2017-2022 ini telah membawa perubahan secara bertahap bagi Kabupaten Lembata
dengan memaduserasikan beragam SDM dalam mengelola sumber daya alam yang ada,
meskipun diakui bahwa masih terdapat kekurangan dan adanya penolakan oleh sebagian
masyarakat yang merasa tidak puas, namun perbaikan terus dilakukan pemerintah.
Kegiatan tersebut juga
dirangkaikan dengan penyerahan
putusan Remisi Umum kepada 61 orang Narapidana Lapas Kelas III
Lembata, Penyerahan buku statistik sektoral, penyerahan piagam penghargaan kepada ASN Purnatugas, penghargaan Satya Lencana Karya Satya, penyerahan hadiah pertandingan Volly pekan olahraga KORPRI, penyerahan sertifikat penghargaan kepada 5 Puskesmas lulus
penilaian Akreditasi FKTP, penyerahan sertifikat
tamat Imunisasi,
serta Penyerahan piagam penghargaan kepada Kelompok
tani St. Damian Lewoleba sebagai kelompok inovasi T-Cabang 2018, Penyuluh PNS berprestasi tahun 2018 an. Laurensius Laba, dan Petani berprestasi tahun
2018 an. Matheus Lili Uak dari kelompok tani
Godijadi, Kelurahan
Lewoleba Tengah, Kecamatan Nubatukan. (Kris Kris)
KOMENTAR