WartaNTT.com, Ende - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten
Ende telah melakukan pengambilan sample darah untuk pemeriksaan rapid test terhadap anggota keluarga dari 5 orang cluster peserta Ijtima
Ulama Gowa yang mendapat hasil rapid test reaktif. Hal ini disampaikan oleh
juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende, drg.
Muna Fatma pada konferensi pers hari Senin (4/5/2020).
Sebelumnya
pada Sabtu (2/5/2020), sebanyak 30 orang warga Ende yang pernah mengikuti
kegiatan Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan dikumpulkan oleh tim Gugus
Tugas dan dilakukan pengambilan rapid
test di tempat observasi Stadion Marilonga. Hal ini dilakukan atas tindak
lanjut dari ditemukannya 2 orang peserta Ijtima Ulama yang positif Covid-19 di
Manggarai Barat. Dari 30 orang warga Ende tersebut diperoleh 5 orang yang
mendapat hasil rapid test reaktif
sehingga dilakukan pemisahan dengan yang lainnya sebelum menjalani tahapan
selanjutnya yaitu tes swab untuk memastikan apakah kelimanya benar – benar positif
Covid-19.
Dengan
demikian, para anggota keluarga dari kelima orang tersebut juga harus dilakukan
rapid test karena dinilai telah melakukan kontak erat dengan mereka yang
mendapat hasil rapid test reaktif.
Dikatakan Muna, pengambilan sampel darah telah dilakukan kemarin dan langsung
diserahkan ke RSUD Ende untuk dilakukan pemisahan darah yang serumnya akan
dipakai untuk rapid test.
"Saat
ini saya sudah mendapat laporan bahwa sudah dilakukan pengambilan sampel (darah)
untuk yang di wilayah Kecamatan Ende Selatan dan Kecamatan Ende Utara. Yang di
Kecamatan Ende Timur sudah dilakukan kunjungan rumah namun anggota keluarganya
belum lengkap maka belum dilakukan pengambilan darah, sedangkan untuk Kecamatan
Nangapanda belum diperoleh informasinya," ucapnya.
Dirinya
menjelaskan, langkah yang dilakukan saat ini oleh pihak Puskesmas adalah
melakukan kunjungan rumah terhadap keluarga yang dinilai melakukan kontak erat
dengan lima orang yang hasil rapid test reaktif. Langkah ini biasa disebut tracing artinya mendatangi rumah untuk
melakukan tindakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
Sementara
itu terkait dengan rencana tes swab bagi kelima orang yang hasilnya reaktif
tersebut, hingga saat ini belum dilakukan karena terkendala keterbatasan
transportasi udara untuk mengangkut hasil tes swab. Dirinya berharap pembatasan
transportasi ini tidak berdampak pada sulitnya pengiriman hasil tes swab, maka
pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak pelabuhan dan bandara agar sedapat
mungkin bisa tetap mengirimkan hasil sweb ke Surabaya maupun ke Kupang.
"Kita sedang mengalami keterbatasan transportasi tetapi kita telah
berkoordinasi dengan pihak perhubungan dan KKP untuk pengiriman swab, tetapi
yang tutup itu hanya angkutan penumpang. Angkutan kargo tetap beroperasi maka
kita berkoordinasi dengan pihak KKP untuk sekiranya kita dapat mengirimkan hasil
swab melalui kapal laut dan juga dengan pihak bandara apakah ada pesawat kargo
yang beroperasi," jelas Muna.
Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Ende ini, menyampaikan bahwa sejauh ini seluruh
peserta Ijtima Ulama dari Gowa sangat kooperatif terhadap pemerintah dalam menjalankan
semua prosedur yang diterapkan. Maka dirinya meminta masyarakat agar tidak
membebani mereka dengan stigma buruk karena sesungguhnya tidak ada yang pernah
berharap hal ini akan terjadi para mereka.
Pada
kesempatan terpisah, Sekretaris Camat Nangapanda Irwan Nua, yang dikonfirmasi
via telepon menyampaikan bahwa pada hari kemarin pihak Puskesmas Nangapanda telah
melakukan kegiatan kunjungan ke rumah salah satu warga peserta Ijtima Ulama Gowa
yang mendapat hasil rapid test
reaktif. Telah dilakukan langkah – langkah observasi diantaranya penyemprotan
desinfektan dan pendataan terhadap anggota keluarga yang bersangkutan.
Irwan
menyampaikan bahwa direncanakan hari ini akan dilanjutkan dengan pemeriksaan
kesehatan seluruh anggota keluarga yang sudah terdata kemarin termasuk
diantaranya akan dilakukan pengambilan sampel darah untuk rapid test. (FR)
KOMENTAR