WartaNTT.com, Ende – Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo - Flores melaksanakan workshop tentang pemanfaatan limbah sebagai sebuah gerakan sadar wisata bagi pelajar SD, SMP dan SMA di gedung Imakulata, hari ini Kamis (15/10/2020).
Pelaksanaan kegiatan ini dibuka oleh Bupati Ende Djafar Achmad. Dalam penyampaian kata sambutannya, Djafar mengucapkan terima kasih yang berlimpah kepada Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo - Flores yang mulai tahun ini intens memperhatikan Ende dengan terus mendorong Ende mengikuti Labuan Bajo yang saat ini menjadi destinasi Wisata Super Premium.
Dikatakannya bahwa Ende sesungguhnya sangat kaya dengan wisata, yang mana ada banyak destinasi pendukung selain destinasi utama Danau Kelimutu, yakni wisata sejarah dan wisata budaya yang sangat luar biasa serta terdapat spot paralayang.
Dirinya berharap agar Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo - Flores terus memperhatikan Ende dengan melakukan inovasi serta mendorong Ende untuk menjadi daerah tujuan wisata kelas Dunia.
Djafar berpesan kepada para siswa yang mengikuti workshop, agar dapat berperan menjaga kebersihan lingkungan kota Ende sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi para wisatawan.
“Anak-anak usia sekolah wajib turut serta mengambil bagian untuk membersihkan kota guna membebaskan kota Ende dari bahaya sampah yang sering menjadi masalah tiap tahun, di mana dimusim hujan sampah bertumpukan di pantai,” ucapnya.
Selain itu Djafar meminta kepada para guru untuk juga dapat berperan menjaga kebersihan lingkungan sesuai porsi tugasnya yakni dengan cara mengajarkan dan melatih anak didiknya peduli kebersihan lingkungan.
"Saran konkrit saya, harap dicoba agar guru-guru mewajibkan siswa membawa tas plastik ke sekolah dan sepanjang perjalanan ke sekolah, di angkot maupun di jalan bisa memungut sampah dan dikumpulkan di bak sampah sekolah untuk selanjutnya diolah." jelas Djafar.
Dirut Badan Otorita Labuan Bajo - Flores Shana Fatina saat diwawancarai menjelaskan bahwa gerakan sadar wisata adalah sebuah gerakan untuk memperkenalkan kepada masyarakat di sekitar destinasi wisata tentang pentingnya kesadaran lingkungan dengan memilih tema sadar sampah. Hal ini penting karena apabila pengelolaan pariwisata tidak didukung dengan SDM yang baik maka tidak akan berhasil.
Dirut Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo - Flores Shana Fatina
Disampaikannya bahwa pihaknya ingin kaum muda saat ini menyadari bahwa mereka adalah tuan rumah yang memiliki aset pariwisata sehingga harus mampu merawatnya dengan baik.
"Kami ingin anak-anak muda terutama anak SD, SMP, SMA ini sudah mulai berpikir bahwa mereka adalah tuan rumah, mereka yang memiliki semua aset wisata yang luar biasa ini, kita pastikan itu dan mereka harus jadi yang paling depan untuk bisa mengelolanya, mengoptimalkannya dan merawatnya," kata Shana.
Dirinya berharap setelah mengikuti workshop ini, anak – anak mampu menjadi contoh orang di sekitarnya untuk peduli tentang sampah serta potensi wisata yang ada di daerahnya.
“Output dari kegiatan workshop ini adalah agar anak-anak menjadi agen-agen perubahan penanganan sampah khusus untuk Kabupaten Ende, yang dimulai dari sekolah dan rumah mereka. Yang kedua adalah mereka mulai sadar bahwa dunia sedang menengok ke Ende dan Flores umumnya. Maka sejak dini pelajar diarahkan untuk punya cita-cita dan bayangan terkait di masa depan mereka,” tuturnya.
Ketika ditanyakan terkait penilaiannya terhadap kondisi Kabupaten Ende saat ini menuju target daerah tujuan wisata "Super Prioritas" tahun 2021, Shana menjelaskan bahwa Kabupaten Ende perlu membenahi tata kelola pariwisata agar kenyamanan wisatawan yang datang dapat terjamin.
"Kondisi (Kabupaten Ende) saat ini adalah atraksinya siap tetapi yang belum pengelolaannya. Jadi ketika berbicara tata kelola itu bukan hanya pemerintah. Hal yang perlu diperhatikan adalah tour operatornya, hotelnya bagaimana, makannya bagaimana dan tempat makannya dimana. Itu hal yang sederhana, pelan pelan akan kita bangun, ketika kita mau turis datang ke Ende, kita harus memastikan tidurnya enak, makannya enak, jalan-jalannya enak dan sebagainya," pungkasnya.
Dalam workshop pemanfaatan limbah ini, Badan Otorita Labuan Bajo - Flores menghadirkan dua orang narasumber yakni Dosen Program Studi D-III Ekowisata Politeknik El Bajo Komodus Irna Karina Kaban,SE.M.Si. dan Pimpinan KSU Komodo Labuan Bajo Margaretha Subekti. (FR)
KOMENTAR