WartaNTT.com, Lembata –
Tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP. PKK) Kab. Lembata gelar
Jambore kader PKK dan kader Posyandu, Kamis (15/10/2020). Kegiatan yang
berlangsung di Olympic Ballroom & Resto ini dihadiri utusan kader PKK dan
Posyandu dari 9 Kecamatan yang ada.
Ketua
TP. PKK Lembata, Ny. Yuni Damayanti-Sunur, dihadapan Forkopimda dan tamu undangan mengatakan pencegahan Stunting dan memutus penularan Covid-19 di
lingkungan keluarga merupakan fokus perhatian bersama yang harus dilakukan
sampai dengan tingkat Desa.
“Pencegahan
stunting merupakan prioritas nasional, walaupun prevalensi balita Stunting di
wilayah NTT dalam kurun waktu 3 tahun mengalami penurunan, namun angkanya masih
tinggi sekitar 27,5% dan di Kab. Lembata sendiri terdapat 55 Desa Stunting yang
tersebar di 9 Kecamatan”.
“Oleh karena itu PKK Lembata siap berjuang menjadi garda
terdepan dalam pengentasan Stunting dengan meningkatkan kapasitas kader melalui
peningkatan 10 program pokok PKK dan Dasa Wisma. Kami berharap pemerintah dan
seluruh stakeholder dapat bergandengan tangan bersama dalam meningkatkan
kualitas hidup generasi masa depan Lembata”.
“Selain Stunting, pandemi Covid-19 yang mewabah juga
berdampak luas terhadap aspek kehidupan masyarakat sehingga PKK juga akan
menjadi garda terdepan memutus penyebarannya melalui gerakan #PKKGebrakMasker
mulai dari tingkat pemerintah pusat hingga Kelurahan/Desa serta akan mensosialisasikan
disiplin diri patuhi protokes (protokol kesehatan) ujarnya”.
Yuni menambahkan “Dalam kegiatan ini juga
dirangkaikan dengan pengukuhan Bunda PAUD, karena PAUD punya peran strategis
dalam pengembangan SDM unggul Leu Auq-Lewotanah Lembata sebagai modal
pembangunan yang punya daya saing tinggi”.
“Kami juga berterimakasih kepada Pemkab yang
telah percayakan PKK mendukung program pemerintah disektor pariwisata melalui
penandatanganan MoU antara pemerintah dengan Badan Otorita Pariwisata Labuhan
Bajo Flores (BOPLBF) berupa pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi
kreatif untuk Desa wisata (travel village) #explore rural Lembata” ujarnya.
Informasi yang dihimpun WartaNTT, Pemkab Lembata sendiri telah
terbitkan Keputusan Bupati nomor 306 tahun 2020 tertanggal 23 Juni 2020, tentang
55 Desa/Kelurahan lokus penanganan Stunting tahun 2021, yakni Kecamatan Lebatukan (9 Desa), Nagawutung (6 Desa), Atadei (9 Desa), Wulandoni (10 Desa), Buyasuri (6 Desa), Omesuri (6 Desa), Nubatukan (2 Desa dan 2
Kelurahan), Ile
Ape (4 Desa) dan Kecamatan Ile Ape Timur (1 Desa).
Sementara itu Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur
dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa PKK tidak berjalan sendiri karena
pemerintah ikut mendukung.
“Mulai tahun
ini kita mendorong PKK bersama-sama untuk tuntaskan beberapa prioritas daerah baik disektor
kesehatan, sektor ekonomi masyarakat maupun sektor pariwisata. PKK ikut terlibat dalam kegiatan
prioritas sehingga menjadi fokus kita bersama-sama”.
“Untuk sektor kesehatan, Stunting menjadi fokus. Saat ini sebanyak 55 Desa/Kelurahan masuk kategori
Stunting dan harus jadi prioritas pencegahan sehingga jumlah kasus tidak
bertambah”.
“Kemudian untuk sektor ekonomi melalui pariwisata, PKK diminta berikan dukungan fokus kegiatan pengembangan
pariwisata khususnya pada Desa-Desa
pariwisata dan Desa cepat tumbuh”.
“Tahun ini tidak tanggung-tanggung, ada anggaran Rp. 500 Juta yang digelontorkan untuk percepatan pemulihan ekonomi sehubungan dengan dampak Covid-19 khusus memberikan pelatihan dan mendorong giat ekonomi masyarakat, sehingga masyarakat punya keterampilan karena UKM di sektor kuliner membutuhkan keterampilan yang luar biasa termasuk dalam mengolah bahan lokal yang menarik minat pengunjung”.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi ajang PKK meningkatkan kapasitas diri dan menjadi ajang
silaturahmi, adu inovasi, adu kreativitas dan produktifitas sehingga
menjadi model kita bersama dalam mengangkat pariwisata
di Lembata, karena fokus kebijakan
kita di tahun 2021 pada tourism linkage dimana kita sudah melakukan beberapa kerjasama”
ujarnya. (Kris Kris)
KOMENTAR