WartaNTT.com, Ende – Bupati Ende H. Djafar H. Achmad meresmikan Pelabuhan Sekosodo di Desa Watukamba, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende pada Kamis,(17/12/2020).
Pelabuhan yang terletak di pantai utara Kabupaten Ende ini telah selesai dikerjakan oleh pemerintah provinsi NTT pada enam tahun silam dan baru diresmikan saat ini untuk mulai dioperasikan.
Mosalaki Wira Wunu Mota Watukamba, Pius Sai dalam sambutannya mewakili segenap struktur Mosalaki Watukamba di Kecamatan Maurole menyampaikan bahwa peristiwa peresmian Pelabuhan Sekosodo ini merupakan jawaban akan pertanyaan dan kerinduan Mosalaki selama ini.
"Saat ini telah menjadi jawaban atas pertanyaan kami Mosalaki tentang kapan pelabuhan ini dapat beroperasi. Pertanyaan yang terus diucapkan kami Mosalaki hari ini telah terjawab. Hari ini masyarakat sesungguhnya telah menyaksikan suatu peristiwa bersejarah diresmikannya dermaga Sekosodo Maurole,” ucapnya.
Disampaikannya, pelabuhan ini dibangun 6 tahun yang lalu dan hari ini baru dapat diresmikan. Menurutnya peresmian sebagaimana mestinya adalah kerinduan dan kebanggaan para Mosalaki dan masyarakat Kecamatan Maurole.
Lahan tempat dibangunnya Pelabuhan Sekosodo tersebut sesungguhnya telah diberikan oleh Mosalaki sejak tahun 1970-an, namun karena pihak pemerintah saat itu tidak memenuhi permintaan Mosalaki maka kemudian dilakukan penyerahan ke dua pada tahun 2011.
"Tanah ini sebenarnya sudah diberikan oleh Mosalaki sejak tahun tujuhpuluhan, namun karena saat itu pemerintah tidak dapat memenuhi permintaan Mosalaki maka ada penyerahan ke dua di tahun 2011," kata Pius.
Pius meminta agar setelah diresmikannya Pelabuhan Sekosodo ini, pemerintah melalui KSOP dapat mempertimbangkan kesepakatan yang telah dibuat untuk mempekerjakan anak-anak Mosalaki di pelabuhan.
"Hari ini pelabuhan sudah diresmikan, selanjutnya kami minta hal-hal yang sudah disepakati bersama untuk dipertimbangkan oleh pemerintah dan KSOP khususnya tentang tenaga kerja di pelabuhan. Minimal 14 orang anak-anak kami dipekerjakan di pelabuhan ini," pintanya.
KSOP Syahbandar Ende Konrad Siahaan yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan harapannya agar pelabuhan yang telah dibangun pemerintah ini dipergunakan semaksimal mungkin demi peningkatan ekonomi masyarakat.
Konrad juga meminta kepada Bupati Ende untuk mengusahakan sebanyak banyaknya pelayaran perintis ke Ende, sehingga dapat meningkatkan aktifitas perekonomian di Kabupaten Ende.
Selanjutnya mewakili Kementerian Perhubungan dirinya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Bupati Ende dan segenap Mosalaki sehingga pelabuhan Sekosodo dapat diresmikan.
KSOP Syahbandar Ende yang belum lama bertugas itu mengatakan terkait harapan yang disampaikan oleh para Mosalaki Sekosodo - Watukamba akan dipertimbangkan oleh pihaknya.
"Mewakili Kementrian Perhubungan saya menyampaikan terima kasih kepada Bupati Ende dan para Mosalaki atas dukungannya sehingga pelabuhan ini dapat diresmikan. Tentang permintaan Mosalaki akan kami pertimbangkan", jelas Konrad.
Bupati Ende dalam kata sambutannya menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas beroperasinya Pelabuhan Sekosodo. Menurutnya pelabuhan merupakan sarana yang paling penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Warga Maurole melepas tahun 2020 ini dengan satu peristiwa bersejarah yakni beroperasinya pelabuhan ini. Dengan beroperasinya pelabuhan ini maka diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena pelabuhan itu adalah sarana yang paling penting dalam upaya meningkatkan ekonomi, misalnya dengan bekerja di pelabuhan dan membuka usaha kuliner," ucap Djafar.
Dijelaskannya kapal perintis telah dibiayai pemerintah untuk terus beroperasi, maka masyarakat berkewajiban untuk memanfaatkan fasilitas itu. Dirinya berharap dengan diresmikannya pelabuhan ini aktifitas ekonomi berupa lalu lintas barang dapat meningkat.
Djafar meminta agar KSOP bersama Mosalaki berembuk untuk membentuk Koperasi TKBM agar semua aktifitas di pelabuhan Sekosodo dapat berjalan lancar dan aman.
Sebagai bupati dirinya berharap agar biaya yang ditarik dari kapal dan aktifitas bongkar muat di pelabuhan Sekosodo tidak terlampau mahal, karena dapat mempengaruhi aktifitas pelabuhan.
"Saya minta supaya biaya yang ditarik baik dari kapal dan biaya angkut maupun bongkar muat di pelabuhan tidak terlalu mahal, ini masih awal jika mahal biayanya kapal tidak mau sandar, semua aktifitas bongkar muat punya hitungan jadi harus diatur secara baik. Jadikan pelabuhan ini berbiaya murah,” pinta Djafar.
Kepada KSOP Bupati berharap untuk dapat mengatur semua hal secara baik sejak awal. Menurutnya kapal dan barang itu ibarat telur dan ayam yang tidak bisa terpisahkan maka dari itu segala hal di pelabuhan harus diatur secara baik.
Dirinya berjanji untuk segera melakukan anjangsana ke beberapa pelabuhan rakyat agar bisa membuka akses pelayaran menuju pelabuhan Sekosodo.
"Selanjutnya kita akan melakukan anjangsana ke beberapa pelabuhan rakyat agar aktifitas pelabuhan ini semakin tinggi. Jadi perlu kita sambungkan Maurole dengan Makasar, Kendari dan sebagainya. Kendari memiliki perusahan cokelat yang besar dan jika ini mampu kita hubungkan maka sangat luar biasa," katanya.
Djafar juga berharap agar pemerintah Kecamatan Maurole bersama KSOP mengatur segala sesuatu yang ada di Pelabuhan Sekosodo termasuk mempertimbangkan permintaan yang disampaikan Mosalaki terkait tenaga kerja di pelabuhan.
"Saya minta pemerintah kecamatan Maurole bersama KSOP, silahkan mengatur semuanya di pelabuhan ini secara baik, salah satunya untuk pertimbangkan permintaan yang disampaikan bapak-bapak Mosalaki", pintanya.
Pada kesempatan peresmian Pelabuhan Sekosodo ini juga dilakukan sandar perdana kapal perintis KM. Usaha Abadi yang mengangkut barang dan beberapa pedagang dari pelabuhan Bima - NTB.
Tampak yang ikut hadir dalam upacara peresmian Dandim 1602/Ende Letkol Inf. Nelson Paido M. Marpaung, para pimpinan OPD Kabupaten Ende, Kapolsek Maurole Iptu I Gusti Muria, Camat Maurole Leni Fransiskus, para Mosalaki Sekosodo Watukamba Maurole dan undangan lainnya. (FR)
KOMENTAR