WartaNTT.com, Ende – Penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Ende semakin meningkat, hal ini ditandai dengan beberapa kasus pasien meninggal dengan status probable dan meningkatnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif.
Disaksikan media ini, pada hari Senin (18/1/2021), dua orang ASN Kabupaten Ende meninggal dunia di RSUD Ende dengan status probable dan dimakamkan sesuai protokol kesehatan Covid - 19.
Direktur RSUD Ende, dr. Aries Dwi Lestari saat diwawancarai membenarkan adanya dua pasien meninggal dunia dengan status probable dimana pasien yang bersangkutan dinyatakan positif berdasarkan hasil tes swab antigen.
"Iya ada dua orang pasien meninggal dunia, yang dari Ndona meninggal pada pukul 01.20 wita dan yang satu meninggal pada pukul 06.00 wita, keduanya adalah ASN Kabupaten Ende", ucapnya.
Menurutnya terhadap kedua pasien tersebut pihaknya sudah melakukan pemeriksaan berupa tes swab antigen dengan hasil positif dan tes rapid antibody dengan hasil reaktif. Selain itu kedua pasien juga memiliki beberapa penyakit penyerta.
"Untuk yang Ndona memang datang dengan sesak, batuk pilek, dengan sakit gula dan hipertensi, sedangkan yang satunya tidak ada yang kronis tetapi beliau dengan obesitas. Keduanya sudah kami swab antigen positif semua dan hasil rapid antibody nya reaktif. Kalau (tes swab) PCR memang harus ke Kupang, rencananya sesuai jadwal pesawat hari Rabu, jadi pengambilan swab dua kali (pada) Senin dan Selasa, kita berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk pengiriman swab ini," jelas Aries.
Sementara itu untuk rencana tracing pihaknya menyatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende. Dikatakannya pihak RSUD Ende selalu merasa satu dengan Dinas Kesehatan, sehingga data kematian pasien tersebut akan diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk selanjutnya dilakukan tracing, terkait tempat untuk melakukan tracing akan dibahas di kemudian hari.
Aries mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan dan seluruh kepala Puskesmas untuk memeratakan skill sehingga pengambilan tes swab bisa dilakukan oleh para petugas Puskesmas. Menurutnya dengan adanya tingkat penyebaran kasus Covid-19 yang cukup tinggi maka sangat dibutuhkan skill yang merata dari para petugas medis yang ada di Puskesmas.
Selain pemerataan skill para petugas medis, dirinya juga menyampaikan akan dilakukan pemerataan alat tes swab antigen demi kebutuhan tracing.
"Untuk ketersediaan swab antigen sangat cukup. Memang adanya di rumah sakit, tetapi nanti akan kita bagikan ke Puskesmas - Puskesmas untuk dilakukan tracing secara serentak sesuai permintaan, untuk jumlahnya saat ini sebanyak sembilan ribu lebih,” katanya.
Dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19, Aries menghimbau agar warga Kabupaten Ende tidak lalai dalam menjaga kesehatannya. Apabila merasa batuk dan pilek dirinya menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, karena apabila seseorang menderita Covid-19 dan telah sampai pada tahap sesak napas maka menurutnya akan sulit ditolong karena secara teori kedokteran kondisi tersebut telah sampai pada kerusakan paru – paru.
"Harapan saya adalah yang merasa batuk pilek jangan lalai. Di dalam masa pandemi seperti ini jangan dianggap enteng, apalagi kita sudah tidak tahu lagi arah penularan karena sudah transmisi lokal. Jika mulai rasa batuk pilek paling tidak harus ke dokter untuk memeriksakan diri sehingga jangan sampai ketahuannya di tahap sudah sesak nafas, kalau sudah sesak nafas secara teori sudah terjadi kerusakan paru dan memang sangat sulit ditolong", pungkasnya. (FR)
KOMENTAR