WartaNTT.com, Ende
– Mosalaki
Onekoze Donbosko Wajo menyampaikan rasa kekecewaannya atas ketidakhadiran pimpinan dan
anggota DPRD Kabupaten
Ende dalam rapat koordinasi antara Pemerintah
Daerah Kabupaten Ende bersama tokoh adat yang digelar
secara terbatas di ruang Garuda Kantor Bupati Ende pada hari Sabtu
(14/08/2021).
Menurutnya dalam rapat koordinasi seperti ini, kehadiran
pimpinan DPRD Kab. Ende ataupun anggota sangat penting karena DPRD merupakan
lembaga yang memiliki kewenangan penuh berkaitan dengan anggaran.
Lebih lanjut kader partai Golkar tersebut mengatakan apapun
semangat dan upaya pemerintah dan masyarakat dalam menekan angka penyebaran Covid-19, jika tidak didukung oleh
kebijakan anggaran dari lembaga DPRD Kabupaten
Ende semuanya akan sia-sia. Maka kehadiran pimpinan ataupun anggota DPRD Kabupaten Ende dalam rakor pemerintah
bersama mosalaki sangat penting.
"Kami sangat sayangkan, hari ini bapak ibu dewan tidak hadir bersama dengan kami
para mosalaki, padahal pembicaraan ini sangat penting karena berkaitan dengan
anggaran, dewan yang punya wewenang untuk itu. Kita disini boleh (bicara) berapi-api tapi kalau dewan
tidak buat percuma pak, kehadiran dewan ini sangat penting, dewan kerja apa di
sana? 30 orang ko, kalau ketua atau wakil tidak hadir wakilkan saja ke
anggota lainnya,"
tutur Don.
Selain itu dirinya meminta kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende untuk tidak lagi berada pada
tahap pembicaraan dan sosialisasi melainkan harus berada pada tahapan
penanganan yang bersifat tindakan mengingat angka kematian akibat Covid-19 yang semakin tinggi dengan
penyebaran yang kian masif.
"Saat ini kita jangan lagi berada pada tahap
pembicaraan, sosialisasi terus, Covid
ini sudah lama, segera ambil tindakan karena sudah semakin banyak orang mati,
lakukan penanganan apa saja intinya yang bersifat tindakan," ucapnya.
Mosalaki Onekoze tersebut juga mengajak sesama mosalaki di
seluruh wilayah Kabupaten
Ende untuk membantu pemerintah dengan menjadi contoh ketaatan menjalankan
protokol kesehatan bagi masyarakat
dan menjadi yang terdepan dalam menerima vaksin covid-19 serta tidak mudah
terprovokasi
dengan berita bohong yang beredar di media sosial.
Rakor Pemda Kabupaten Ende yang dihadiri mosalaki
Bupati Ende H. Djafar H. Achmad melalui sambutan pembukaan
rapat koordinasi menyampaikan bahwa pertemuan kali ini dilaksanakan di tengah
wabah Covid-19
dan saat ini sedang dalam penerapan PPKM level IV, maka segala bentuk kegiatan dilaksanakan
secara terbatas dan berpedoman pada peraturan penerapan PPKM level IV.
Dirinya meminta dukungan segenap mosalaki untuk ikut
memberikan himbauan kepada masyarakat (Fai Walu Ana Kalo) sesuai kewenangannya
dalam mematuhi protokol kesehatan.
Dikatakannya seperti tahun-tahun sebelumnya dalam kegiatan
rakor Tiga Batu Tungku ada seremonial Taga Kamba (potong kerbau) di Museum Tenun Ikat, namun untuk tahun ini karena sedang
dilanda wabah Covid-19 maka kegiatan Taga Kamba tersebut ditunda.
"Ame-ame mosalaki (bapak-bapak mosalaki) seperti biasa di
tahun-tahun sebelumnya dalam rakor dengan tokoh adat seperti ini kita ada
seremonial Taga Kamba, namun karena tahun ini kita sedang
dilanda Covid-19
maka kegiatan itu terpaksa kita tunda dulu," ucap Djafar.
Lebih lanjut dikatakannya walaupun terbatas, kegiatan Rakor Tiga Batu Tungku tersebut tetap dijalankan karena hal
tersebut merupakan komitmen Marsel - Djafar dalam membangun Kabupaten Ende melalui kekuatan tiga batu
tungku yakni pemerintah, tokoh agama dan tokoh adat.
Djafar menyampaikan bahwa fokus dari rapat koordinasi kali
ini adalah membangun kesepahaman dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ende. Untuk itu dirinya berharap
agar semua komponen yang terlibat dalam rapat koordinasi tersebut sungguh
memahami apa yang menjadi tujuan kegiatan dan apapun rekomendasi yang
dihasilkan dapat menjadi perhatian bersama dan menjadi tanggung jawab moril
semua pihak untuk melaksanakannya.
Rapat koordinasi kali ini mengusung tema; Dengan Rapat Koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Ende dan Tokoh Adat, Mari Kita Membangun Komitmen untuk Menegakkan Aturan Protokol Kesehatan Menuju Ende Tangguh dan Ende Tumbuh."
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Dandim 1602/Ende
Letkol Inf Nelson Paido Makmur,
Kapolres Ende AKBP Albertus Andreana, Kepala Subseksi Penyidikan Pidsus Kejari
Ende Taufik Halig, para Asisten Setda Kabupaten
Ende, para pimpinan OPD lingkup Setda
Ende, para camat
dan perwakilan mosalaki dari masing-masing kecamatan. (FR)
KOMENTAR