WartaNTT.com, LEMBATA – Kapal tongkang BBM Artha Bahari yang telah lama berada di kawasan teluk lewoleba tepatnya disekitar pesisir pantai bandara Wunopito nampak beraktivitas di kolam labuh pelabuhan Jober, Rabu pagi (11/08/2021).
Nampak kapal tersebut sedang labuh jangkar di pelabuhan Jober disamping KM. Gandha Nusantara. Sementara itu terlihat sebuah kapal cargo BBM sedang labuh jangkar dalam areal teluk Lewoleba beberapa mil didepannya.
Informasi yang dihimpun WartaNTT dihari sebelumnya (10/08) manajemen PT. Yosindo Jaya Raya selaku general trading fuel oil industry yang berdomisili di Jambi, gelar pertemuan bersama Pemkab Lembata terkait distribusi BBM industri jenis Solar B30 di Lembata.
B30 atau Biodiesel 30 persen sendiri merupakan biosolar yang memiliki kandungan 30% fatty acid methyl ester (FAME) dan 70% campuran solar.
Plt. Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday, yang ditemui di Lembata, Selasa (10/08) membenarkan telah menggelar pertemuan bersama PT. Yosindo Jaya Raya dan timnya.
“Tadi digelar pertemuan berkaitan dengan BBM industri khusus Solar saja, yang dilakukan oleh PT. Yosindo dan PT. Andika sebagai sub penyalurnya”.
“Mereka berani datang ke sini karena sebelumnya pernah lakukan survey kebutuhan akan BBM non subsidi khususnya Solar, baik untuk kebutuhan para nelayan maupun kebutuhan alat angkutan berat berkapasitas besar”.
Dilanjutkannya “Saya kira ini juga merupakan upaya untuk membantu masyarakat bahwa BBM non subsidi hanya diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah keatas, sedangkan yang subsidi untuk untuk warga berekonomi lemah”.
“Dengan demikian tugas kita untuk penataan kedepan sehingga masyarakat yang berekonomi kecil benar-benar menikmati subsidi dari negara dan itu dalam jumlah yang mencukupi, dengan kualitas yang baik dan berkesinambungan. Mereka tidak akan kesulitan lagi dalam kebutuhan akan BBM subsidi, sedangkan masyarakat menengah keatas juga benar-benar menikmati BBM non subsidi dalam jumlah yang cukup, waktu yang cepat dan berkesinambungan”.
“Jadi ekonomi kita semakin hidup dengan geliat ekonomi yang semakin bagus, harga yang bisa terjangkau dan masyarakat semakin leluasa menikmatinya”.
Menurut Thomas Ola, Pemkab berikan izin sandar bagi kapal tongkang BBM setelah PT. Yosindo menandatangani pernyataan kesanggupan terhadap sistem manajemen keselamatan dan bertanggungjawab penuh terhadap segala kemungkinan resiko yang terjadi.
“Iya, kita beri izin untuk kapal milik PT. Yosindo sandar dan lakukan bongkar muat dengan berbagai persyaratan (safety management system) baik dilaut maupun di darat dimana itu jadi tanggungjawab penuh mereka karena kita tidak punya peralatan untuk itu”.
“Mungkin besok (11/08) sudah bisa dimulai. Besok masyarakat tidak perlu antri lagi jika punya kemampuan membeli BBM non subsidi”.
“Untuk harga jualnya tadi disampaikan kisaran antara Rp.12.000 sampai Rp.15.000 per liternya tetapi nanti tim akan mengkaji lagi diantara kisaran itu”.
“Kapalnya (tongkang) sandar di pelabuhan Jober. Kita akan berkoordinasi dengan pihak UPP Kelas III Lewoleba sehingga mereka dapat mengaturnya sesuai dengan regulasi yang ada”.
Menjawab pertanyaan terkait kelanjutan komunikasi dengan PT. Hikam soal beroperasinya SPOB Sembilan Pilar, Plt. Bupati Lembata sampaikan hingga saat ini belum menerima informasi perkembangannya
“Saya belum dapat informasi dari PT. Hikam. Tetapi kalau PT. Hikam menutup diri maka kita akan lakukan evaluasi, namun jika mereka terbuka dengan berbagai kesulitannya, kita mesti mencari solusinya bersama. Mereka belum datang lagi” ujar Thomas Ola.
Diberitakan WartaNTT sebelumnya (23/07) Plt. Bupati Lembata sampaikan akan memberikan izin labuh dan bongkar muatan dari kapal mini tanker SPOB sembilan pilar jika PT. Hikam memenuhi ketentuan yang disyaratkan Pemkab. (Kris Kris)
KOMENTAR