WartaNTT.com, LEMBATA –
Sebanyak 619 Kepala Keluarga asal 31 Desa pada 5 Kecamatan yang terdampak kerusakan
rumah akibat badai Seroja awal April 2021 lalu di Lembata, menerima bantuan dari
berbagai pihak.
Bantuan
yang disalurkan BPBD Provinsi NTT tersebut berasal dari masyarakat Indonesia
kepada seluruh Kabupaten/Kota terdampak badai Seroja di wilayah NTT.
Penyerahan
secara simbolis bantuan yang dimulai dari desa Waimatan dan desa Tanjung Batu, bertempat
di posko penyintas bencana Seroja Desa Waimatan-Kec. Ile Ape Timur yang
terletak diwilayah Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Selasa pagi (23/11/2021).
Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Prov. NTT, Syafrudin Herman, yang ditemui WartaNTT menjelaskan bantuan yang diserahkan BPBD Provinsi NTT berasal dari para pihak, dikarenakan beberapa hal sehingga bantuan baru dapat disalurkan saat ini.
“Ini merupakan salah satu sumber bantuan yang
berasal dari para pihak, jadi bantuan dari masyarakat seluruh indonesia
ditampung dalam rekening posko jadi bukan di rekening pemerintah. Sedianya
bantuan ini sudah harus tersalurkan dalam masa tanggap darurat, tetapi karena beberapa
hal termasuk penanganan yang begitu masif di semua Kabupaten sehingga bantuan
ini baru terlaksana sekarang walaupun sudah masuk masa transisi”.
Dirinya berharap warga terdampak memanfaatkan
bantuan ini dengan baik.
“Oleh karena itu kepada semua masyarakat Lembata
penerima bantuan ini, kami atas nama Pemprov NTT, BPBD Provinsi NTT dan BPBD
Kabupaten Lembata berharap dapat menerima bantuan ini seiklasnya karena ini
merupakan bantuan stimulan kepedulian dari para pihak, sehingga bisa
dimanfaatkan dengan baik dalam rangka pemulihan ekonomi”.
Ditanya mekanisme penyaluran bantuan dari Provinsi, Syafrudin
sampaikan “Kebijakan dari BPBD Provinsi berdasarkan arahan dari bapak Gubernur NTT
dan bapak Kalak BPBD NTT, maka kami membuka ruang untuk Kabupaten/Kota yang
menetapkan status darurat bencana dan sangat tergantung dari usulan setiap
Kabupaten/Kota”.
“Usulan-usulan dari Kabupaten/Kota yang sudah
dieksekusi itu hingga saat ini dari Rote Ndao, Sumba Timur, Nagekeo, Ende, Sikka, Alor dan
Lembata. Besok (24/11) akan kami serahkan di Flores Timur yang lokasinya
direncanakan di Kantor Camat Adonara Timur, dimana masih dalam koordinasi”
ujarnya.
Sementara itu Kades Waimatan, Onesimus Sili, mengapresiasi
dukungan Pemprov NTT dan para pihak yang peduli dengan masyarakat terdampak
Seroja di Lembata.
“Selaku pemerintah desa kami menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Provinsi, pak Gubernur bersama
BPBD Provinsi dan para donatur yang telah mengambil bagian sepenuhnya mengatasi
kondisi badai Seroja yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Lembata”.
Selain itu, Onesimus juga berpesan agar warga desa Waimatan
tetap bersabar menanti penyelesaian pekerjaan rumah RISHA yang sedang dibangun.
“Untuk masyarakat Desa Waimatan baik yang berada di
posko pengungsian maupun yang berada di luar kabupaten Lembata, mari kita
bersama-sama berpikir positif untuk terus bersabar dalam hal menunggu proses pembangunan
RISHA. Tentu ini semua butuh pemahaman kita bersama sehingga semua proses ini
dapat terlaksana dengan baik dan lancar” pintanya.
Onesimus juga memastikan akan terus berkoordinasi dengan dinas PeraKPP Lembata terkait hal-hal teknis dan mekanisme dalam pembagian untuk penempatan rumah RISHA dikemudian hari.
Pantauan WartaNTT, pasca pendistribusian bantuan
bagi warga terdampak asal desa Waimatan dan Tanjung Batu, tim BPBD Lembata bergerak
menuju kawasan Lamahora, mendistribusikan bantuan bagi pengungsi asal desa
Lamawolo yang juga dihadiri pihak BPBD NTT.
Menurut Kalak BPBD Lembata, Siprianus Meru, bantuan
disalurkan mulai hari ini hingga paling lambat 7 hari kedepan kepada 31 desa
terdampak.
“Mewakili Pemkab Lembata saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
bapak Gubernur NTT melalui BPBD Provinsi atas alokasi bantuan bagi Kabupaten
Lembata dari 16 Kabupaten/Kota yang terdampak badai Seroja” ujar Sipri Meru.
“Bantuan ini diprioritaskan bagi Kepala Keluarga dengan
kondisi rumah rusak berat, rusak sedang dan rusak berat. Ada 5 Kecamatan yang
terdampak kerusakan rumah yaitu di Ile Ape, Ile Ape Timur, Omesuri, Buyasuri
dan Lebatukan dengan total 619 KK dimana ada 241 rumah kondisi rusak berat, 128
unit rumah rusak sedang dan 250 unit rumah rusak ringan. Jadi semuanya
mendapatkan bantuan dengan jenis yang sama berupa beras 30 Kg dan peralatan
masak”.
“Hari ini kita penyerahan simbolis yang langsung dilanjutkan dengan
distribusi bantuan paling lambat 1 minggu sudah selesai. Teman-teman dari BPBD sudah
membentuk tim, jadi akan didistribusikan ke 31 desa dan langsung ke tangan para
penerima. Kami tidak bisa titip ke kepala desa atau pihak lainnya. Penerima
manfaat sudah di SK-kan by name by adress dan datanya telah dikirimkan ke Gubernur
dan BNPB di Jakarta” ujar Sipri.
Ditambahkannya, 619 KK dengan rumah kondisi rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan tersebut dengan rincian 301 unit pada 4 desa di Kecamatan Ile Ape, 121 unit pada 3 desa di Ile Ape Timur, 73 unit pada 11 desa di Lebatukan, 77 unit pada 5 desa di Omesuri, dan 47 unit pada 8 desa di Kecamatan Buyasuri. (Kris Kris)
KOMENTAR