WartaNTT.com, Sumba Tengah – Warga Kabupaten Sumba Tengah sebanyak 6.439 orang keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 6 kecamatan akhirnya menerima bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) yang merupakan pengalihan dari subsidi BBM selama ini.
Bantuan yang diterima saat ini sebesar Rp. 300 ribu
merupakan penyaluran tahap 1 untuk periode September-Oktober dimana per
bulannya telah ditetapkan pemerintah senilai Rp. 150 ribu yang akan diterima
warga selama 4 bulan hingga Desember 2022.
Pantauan WartaNTT dalam penyaluran BLT BBM di kantor desa
Anajiaka, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Rabu (21/9/2022) nampak kehadiran
kepala bidang pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin pada dinas sosial
Kab. Sumba Tengah, Damaris Nd. Ruy., bersama tim lakukan pengawasan.
Menurut Damaris, hingga hari ini (21/9) sudah 3 Kecamatan
yang tersalurkan BLT BBM tahap-1.
“Total KPM untuk BLT BBM di Sumba Tengah sebanyak 6.439
yang tersebar di 65 Desa pada 6 Kecamatan. Proses penyaluran BLT BBM ini sudah
berlangsung dari kemarin (20/09) di wilayah Kecamatan Katiku Tana dan Katiku
Tana Selatan, kemudian lanjut hari ini (21/9) di wilayah kecamatan Umbu Ratu
Nggay Barat”.
Menjawab WartaNTT, Damaris sampaikan kehadiran tim dinsos
guna lakukan pengawas.
“Kehadiran tim Dinas Sosial disetiap lokasi penyaluran
sejak hari kemarin untuk mengawasi dan memastikan bantuan ini disalurkan tepat
sasaran. Program ini dari Kemensos RI”.
“Data penerima bantuan BLT BBM ini sebagian besarnya
merupakan penerima BPNT beberapa waktu lalu. Hingga hari ini proses penyaluran
BLT BBM berjalan lancar” terangnya.
Damaris juga berharap warga desa lainnya yang akan
menerima BLT BBM sesuai jadwal dihari Kamis (22/9) maupun Jumat (23/9) pada 3
Kecamatan tersisa agar menyiapkan dokumen yang disyaratkan.
Sementara itu kepala desa Anajiaka, Agustinus Laba
Kasedu, yang hadir menyaksikan penyaluran BLT BBM mengapresiasi kebijakan
pemerintah dalam membantu warganya.
“Atas nama pemerintah desa dan masyarakat Anajiaka, kami
sangat mengapresiasi sikap pemerintah pusat yang telah membantu meringankan
beban masyarakat terdampak kenaikan BBM beberapa waktu lalu”.
“Untuk warga desa kami yang menerima BLT BBM ini ada 40
orang. Jika ada warga yang tidak hadir sampai dengan berakhirnya kegiatan ini nanti
bisa mengambilnya langsung di kantor PT. Pos Indonesia di Anakalang dengan membawa dokumen
yang sudah ditentukan” ucapnya.
Senada dengan Kades Anajiaka, Yohanis Umbu Reku, Kepala
Desa Umbu Langang yang ditemui WartaNTT, juga beri apresiasi atas bantuan yang
diterima.
“Puji Tuhan karena pemerintah sudah beri perhatian kepada
masyarakat akibat dampak kenaikan harga minyak dunia. Kami ucapkan terima kasih
banyak karena sudah meringankan beban masyarakat kami”.
“Untuk kami di Umbu Langang penerima BLT BBM ini sebanyak
103 KPM dimana mereka juga merupakan penerima bansos sebelumnya”.
“Sesuai data kemarin untuk yang ekstrim (kemiskinan ekstrim) masih ada 27 orang yang belum terakomodir dan datanya sudah kita sampaikan ke Bappeda” ujarnya.
Dirinya berharap BLT yang diterima harus memotivasi warganya dalam peningkatan ekonomi keluarga.
“Perlu kita sadari bahwa bantuan yang diberikan
pemerintah saat ini tidak membuat warga menjadi pasif, karena ini sebagai
motivasi bagaimana mereka meningkatkan perekonomian keluarga dalam berbagai
usaha” ungkapnya.
Sebelumnya di desa Anajiaka, WartaNTT berkesempatan mewawancarai
penerima BLT BBM. Selain merasa nominal yang diterima sudah cukup membantu,
mereka juga berharap adanya pembukaan lapangan kerja baru.
Martha Pari Boka (49 Thn) sampaikan baru kali ini terima BLT BBM. “Informasi yang kami dengar hari ini terimanya Rp.300ribu”.
“Saya berterima kasih karena pemerintah sudah memperhatikan
kami masyarakat kurang mampu. Terima 1 bulan Rp.150 ribu, 2 bulan jadi Rp. 300 ribu,
kami berterima kasih sekali” ucapnya.
Sementara itu Dina Mariana Reka (29 Thn) dan Paulina Biku
(46 Thn) sampaikan telah mendengar pemberitahuan dari pihak desa terkait penyaluran BLT
BBM hari ini.
“Yang kami dengar nominalnya Rp.300 ribu untuk 2 bulan. Kami
cukup senang. Terima kasih karena pemerintah sudah memperhatikan kita
orang-orang kecil” ujar Dina.
Menjawab WartaNTT terkait besaran yang diterima apakah
cukup atau kurang, keduanya kompak menjawab dicukupkan saja. Meski demikian mereka
berharap adanya lapangan pekerjaan baru yang disediakan pemerintah.
“Tetapi lebih bagus lagi kalau ada lapangan pekerjaan,
biar kami yang masyarakat kecil tidak selalu bergantung bantuan seperti ini”
ungkap mereka. (Rcd)
KOMENTAR