Tolak Tambang Mangan, Warga Sabu Liae : Kami Tidak Mau menderita 100 Tahun

 

WartaNTT.com, Sabu Raijua – "Kami masyarakat desa Waduwalla dan perwakilan desa lainnya, dengan tegas menyatakan, menolak seluruh aktivitas pertambangan mangan di desa Waduwalla dan Liae (Kecamatan Sabu Liae, red). Tuhan memberkati kita semua".

Demikian suara lantang penolakan ini diucapkan warga masyarakat Desa Waduwalla, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua, Jumat siang (16/5/2025) dari depan kantor Desa Waduwalla, pasca mengelar musyawarah desa.

Informasi yang diterima WartaNTT, masyarakat Desa Waduwalla dari beragam elemen baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, hadir bersama ketua-ketua RW dan RT dalam musyawarah pernyataan sikap (16/5) sebagai respon atas surat PT. Ecomec Resources Indonesia perihal rencana aktifnya Koperasi penambangan mangan di desa tersebut.

Tak hanya dari Desa Waduwalla, hadir pula beberapa perwakilan warga dari desa-desa tetangga yang serumpun dalam suku Kolorae. Dalam musyawarah tersebut, menghasilkan pula berita acara kesepakatan penolakan pendirian koperasi tambang mangan.

Pelaksanaan musyawarah yang dipimpin Kepala Desa Waduwalla, Mone Nara, dimana Timothius Helan, Ketua BPD desa Waduwalla, bertindak selaku moderator, pekik penolakan aktivitas mangan disampaikan oleh seluruh undangan yang hadir.

“Kami sebagai pemerintah desa memfasilitasi kegiatan ini, menyambung rasa antara bapak ibu dengan mereka (Perusahaan)”.

“Karena tambang mangan ini berkelanjutan, dimana ada dampak positif dan dampak negatifnya. Sehingga saat ini kita perlu mendengar suara dari bapak ibu semuanya. Apalagi tanah-tanah yang kita tempati adalah tanah ulayat mayoritas Suku Kolorae" ujar ketua BPD Waduwalla diawal.

Laurens Ratu Wewo, tokoh masyarakat desa Waduwalla, juga beri apresiasi atas komitmen masyarakat Waduwalla menyikapi hal ini. Diapun beri pesan agar warga tetap berhati-hati kedepannya.

"Bapak mama, kita tentu berterimakasih atas sikap penolakan yang telah disampaikan. Tetapi seperti yang saya bilang diawal, ada oknum-oknum yang bermanuver kiri kanan termasuk di ruang-ruang publik" ujarnya.

"Tidak menutup kemungkinan mereka adalah orang-orang yang berada di tengah-tengah kita, kemudian datang memberikan penjelasan dengan berbagai iming-iming keuntungan".

"Kita harus meresapi dengan baik keputusan kita saat ini. Apapun tawaran yang datang kepada kita nantinya, kita tetap pada pendirian menolak" ujarnya disambut jawaban setuju dari warga yang hadir.

"Kami juga tidak mau jadi kaya sesaat tetapi menderita 100 tahun kedepan. Kami tidak mau juga anak cucu kita tidak bisa hidup layak di Liae karena air tercemar, polusi udara, dan tanah longsor" ujar warga menambahkan.

Adapun berita acara penolakan tambang mangan yang ditandatangani bersama itu akan diserahkan kepada Pemkab Sabu Raijua dalam waktu dekat. (DeW)