65 Kepala Keluarga Petani Rumput Laut di SABU RAIJUA Minta Bantuan Pemerintah

Kristal Putih di SABU RAIJUA Terancam Mencair, Pekerja Tambak dan Pengusaha Minta Keseriusan Pemerintah Pusat

Mensyukuri Perjalanan Yang Mengubahkan Bersama KRISTUS

Putusan Final MK RI Atas PHPU Pilkada, Tokoh Agama SABU RAIJUA Angkat Suara

 

WartaNTT.com, Sabu Raijua – Sebanyak 65 kepala keluarga pembudidaya rumput laut di pesisir pantai desa Lobohede, Kecamatan Hawu Mehara yang merupakan korban dari peristiwa kebakaran dini hari tadi (7/6), minta bantuan pemerintah menyikapi musibah yang dialami.

Kepada WartaNTT, Sabtu (7/6) kepala dusun I desa Lobohede, Abet Rabe, berharap Pemkab Sabu Raijua dan pemerintah pusat turun tangan membantu warga atas musibah ini.

“Memang saat kejadian saya tidak berada di lokasi. Kemudian ada warga yang memberitahu kejadian ini sehingga saya turun ke lokasi pagi harinya”.

“Sebagai kepala dusun tugas saya mendata warga terdampak, jadi saya hanya mencatat saja pagi tadi (7/6) kemudian berkoordinasi dengan kantor desa. Memang ada Kepala Keluarga yang hasil pekerjaannya numpang di pondok kepala keluarga lainnya, sehingga jumlah pondok yang terbakar tidak sama dengan jumlah KK terdampak”.

“Rumah-rumah yang terbakar itu selama ini digunakan untuk aktivitas budidaya rumput laut. Puncak budidaya ini kan sampai bulan Oktober, sehingga saat ini masyarakat gencar melakukan pembibitan” terangnya.

Abet mewakili 65 KK berharap bantuan bisa segera diberikan pemerintah sehingga duka yang dialami cepat berlalu.

“Kami sebagai masyarakat sangat berharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah bisa membantu kami sebagai petani rumput laut, karena ini merupakan mata pencaharian utama kami yang mampu merubah kehidupan kami dari kondisi yang lama”.

“Kami berharap mendapatkan bantuan bibit dan tali. Tahun 2024 lalu memang ada bantuan bibit rumput laut dari kementerian perikanan dan kelautan, namun bukan untuk desa kami, jadi kami tidak dapat. Kemudian bantuan dari Pemprov NTT juga dulu pernah ada. Untuk bantuan dari Pemkab Sabu Raijua sendiri ada namun tidak semua petani dapat. Sebagian saja” ucapnya.

Sementara itu informasi yang diperoleh WartaNTT sore ini (7/6) dari Camat Hawu Mehara, Wilem Dimu Laga, sebanyak 65 kepala keluarga yang menempati 42 unit rumah pondok yang terbakar, dengan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Adapun selain rumah pondok beratap daun lontar yang terbakar, juga terdapat peralatan kerja para pembudidaya, agar-agar kering hasil panen, beberapa bahan kebutuhan pokok dan uang tunai.

Sebelumnya diberitakan WartaNTT, kejadian kebakaran terjadi dinihari tadi di Sabu Raijua, Sabtu (7/6/2025). Puluhan rumah darurat beratapkan daun lontar milik petani rumput laut di pesisir pantai Desa Lobohede, Kecamatan Hawu Mehara ludes dilahap si jago merah. (DeW)