Jakarta - Ketua Unit Kerja Presiden
Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latief menyebutkan pembentukan UKP-PIP yang
dipimpinnya saat ini sebagai momentum untuk merekatkan tenunan kebangsaan
karena Pancasila alat persatuan.
"Dengan Pancasila, bukan
merobek persatuan tapi, malah ingin merekatkan kembali simpul-simpul yang
longgar," kata Yudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/6).
Dia mengibaratkan Pancasila seperti sapu lidi. Keduanya sama-sama akan kuat
bila berada di dalam ikatan.
"Ibarat sapu lidi kalau tidak
diikat akan berserak. Sapu lidi akan kuat bila dijadikan satu ikatan yang kuat.
Ikatan yang kuat itu Pancasila," ujar dia.
Ia pun menyoroti suka cita rakyat
Indonesia dalam merayakan Pekan Pancasila pada awal bulan ini. Yudi ingin Pekan
Pancasila bisa dijadikan tradisi bagi bangsa. Apalagi, kegairahan masyarakat
sangat tinggi dengan kegiatan tersebut.
"Menurut saya, kegairahan ini
momentumnya harus diteruskan karena seperti kepres peringatan hari lahirnya
Pancasila itu satu tarikan napas mulai lahir 1 Juni sampai rumusan final akil
baliknya sampai 18 Agustus. Momen pekan Pancasila ini bisa kita teruskan
menjadi bulan Pancasila," tutur dia.
Yudi berharap digagasnya bulan
Pancasila dapat menjadi momen penyebaran kebajikan ideologi kebangsaan di Tanah
Air. Artinya, tidak hanya seremoni tapi momen setiap orang, setiap pihak
mengamalkan Pancasila dalam laku hidup.
Ia juga ingin bulan Pancasila
menjadi momentum para aktivis dari berbagai latar belakang agama untuk
bersilaturahim. "Pengusaha besar akan bertemu dengan kecil saling berbagi
pikiran, saling berbagi apa yang bisa dilakukan bersama. Sehingga masalah
kesenjangan sosial, ada good will dari pengusaha besar untuk bisa
berbagi bagaimana proyek-proyek yang bisa berbagi yang lain, banyak yang bisa
kita lakukan," pungkas dia. (MI)
ETUA
Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latief
menyebutkan pembentukan UKP-PIP yang dipimpinnya saat ini sebagai
momentum untuk merekatkan tenunan kebangsaan karena Pancasila alat
persatuan.
"Dengan Pancasila, bukan merobek persatuan tapi, malah ingin merekatkan kembali simpul-simpul yang longgar," kata Yudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/6). Dia mengibaratkan Pancasila seperti sapu lidi. Keduanya sama-sama akan kuat bila berada di dalam ikatan.
"Ibarat sapu lidi kalau tidak diikat akan berserak. Sapu lidi akan kuat bila dijadikan satu ikatan yang kuat. Ikatan yang kuat itu Pancasila," ujar dia.
Ia pun menyoroti suka cita rakyat Indonesia dalam merayakan Pekan Pancasila pada awal bulan ini. Yudi ingin Pekan Pancasila bisa dijadikan tradisi bagi bangsa. Apalagi, kegairahan masyarakat sangat tinggi dengan kegiatan tersebut.
"Menurut saya, kegairahan ini momentumnya harus diteruskan karena seperti kepres peringatan hari lahirnya Pancasila itu satu tarikan napas mulai lahir 1 Juni sampai rumusan final akil baliknya sampai 18 Agustus. Momen pekan Pancasila ini bisa kita teruskan menjadi bulan Pancasila," tutur dia.
Yudi berharap digagasnya bulan Pancasila dapat menjadi momen penyebaran kebajikan ideologi kebangsaan di Tanah Air. Artinya, tidak hanya seremoni tapi momen setiap orang, setiap pihak mengamalkan Pancasila dalam laku hidup.
Ia juga ingin bulan Pancasila menjadi momentum para aktivis dari berbagai latar belakang agama untuk bersilaturahim. "Pengusaha besar akan bertemu dengan kecil saling berbagi pikiran, saling berbagi apa yang bisa dilakukan bersama. Sehingga masalah kesenjangan sosial, ada good will dari pengusaha besar untuk bisa berbagi bagaimana proyek-proyek yang bisa berbagi yang lain, banyak yang bisa kita lakukan," pungkas dia.
- See more at: http://www.mediaindonesia.com/news/read/107931/pembentukan-ukp-pip-momentum-merekatkan-tenunan-kebangsaan/2017-06-07#sthash.YKQZsqt7.dpuf
"Dengan Pancasila, bukan merobek persatuan tapi, malah ingin merekatkan kembali simpul-simpul yang longgar," kata Yudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/6). Dia mengibaratkan Pancasila seperti sapu lidi. Keduanya sama-sama akan kuat bila berada di dalam ikatan.
"Ibarat sapu lidi kalau tidak diikat akan berserak. Sapu lidi akan kuat bila dijadikan satu ikatan yang kuat. Ikatan yang kuat itu Pancasila," ujar dia.
Ia pun menyoroti suka cita rakyat Indonesia dalam merayakan Pekan Pancasila pada awal bulan ini. Yudi ingin Pekan Pancasila bisa dijadikan tradisi bagi bangsa. Apalagi, kegairahan masyarakat sangat tinggi dengan kegiatan tersebut.
"Menurut saya, kegairahan ini momentumnya harus diteruskan karena seperti kepres peringatan hari lahirnya Pancasila itu satu tarikan napas mulai lahir 1 Juni sampai rumusan final akil baliknya sampai 18 Agustus. Momen pekan Pancasila ini bisa kita teruskan menjadi bulan Pancasila," tutur dia.
Yudi berharap digagasnya bulan Pancasila dapat menjadi momen penyebaran kebajikan ideologi kebangsaan di Tanah Air. Artinya, tidak hanya seremoni tapi momen setiap orang, setiap pihak mengamalkan Pancasila dalam laku hidup.
Ia juga ingin bulan Pancasila menjadi momentum para aktivis dari berbagai latar belakang agama untuk bersilaturahim. "Pengusaha besar akan bertemu dengan kecil saling berbagi pikiran, saling berbagi apa yang bisa dilakukan bersama. Sehingga masalah kesenjangan sosial, ada good will dari pengusaha besar untuk bisa berbagi bagaimana proyek-proyek yang bisa berbagi yang lain, banyak yang bisa kita lakukan," pungkas dia.
- See more at: http://www.mediaindonesia.com/news/read/107931/pembentukan-ukp-pip-momentum-merekatkan-tenunan-kebangsaan/2017-06-07#sthash.YKQZsqt7.dpuf
KETUA
Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latief
menyebutkan pembentukan UKP-PIP yang dipimpinnya saat ini sebagai
momentum untuk merekatkan tenunan kebangsaan karena Pancasila alat
persatuan.
"Dengan Pancasila, bukan merobek persatuan tapi, malah ingin merekatkan kembali simpul-simpul yang longgar," kata Yudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/6). Dia mengibaratkan Pancasila seperti sapu lidi. Keduanya sama-sama akan kuat bila berada di dalam ikatan.
"Ibarat sapu lidi kalau tidak diikat akan berserak. Sapu lidi akan kuat bila dijadikan satu ikatan yang kuat. Ikatan yang kuat itu Pancasila," ujar dia.
Ia pun menyoroti suka cita rakyat Indonesia dalam merayakan Pekan Pancasila pada awal bulan ini. Yudi ingin Pekan Pancasila bisa dijadikan tradisi bagi bangsa. Apalagi, kegairahan masyarakat sangat tinggi dengan kegiatan tersebut.
"Menurut saya, kegairahan ini momentumnya harus diteruskan karena seperti kepres peringatan hari lahirnya Pancasila itu satu tarikan napas mulai lahir 1 Juni sampai rumusan final akil baliknya sampai 18 Agustus. Momen pekan Pancasila ini bisa kita teruskan menjadi bulan Pancasila," tutur dia.
Yudi berharap digagasnya bulan Pancasila dapat menjadi momen penyebaran kebajikan ideologi kebangsaan di Tanah Air. Artinya, tidak hanya seremoni tapi momen setiap orang, setiap pihak mengamalkan Pancasila dalam laku hidup.
Ia juga ingin bulan Pancasila menjadi momentum para aktivis dari berbagai latar belakang agama untuk bersilaturahim. "Pengusaha besar akan bertemu dengan kecil saling berbagi pikiran, saling berbagi apa yang bisa dilakukan bersama. Sehingga masalah kesenjangan sosial, ada good will dari pengusaha besar untuk bisa berbagi bagaimana proyek-proyek yang bisa berbagi yang lain, banyak yang bisa kita lakukan," pungkas dia.
- See more at: http://www.mediaindonesia.com/news/read/107931/pembentukan-ukp-pip-momentum-merekatkan-tenunan-kebangsaan/2017-06-07#sthash.YKQZsqt7.dpuf
"Dengan Pancasila, bukan merobek persatuan tapi, malah ingin merekatkan kembali simpul-simpul yang longgar," kata Yudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/6). Dia mengibaratkan Pancasila seperti sapu lidi. Keduanya sama-sama akan kuat bila berada di dalam ikatan.
"Ibarat sapu lidi kalau tidak diikat akan berserak. Sapu lidi akan kuat bila dijadikan satu ikatan yang kuat. Ikatan yang kuat itu Pancasila," ujar dia.
Ia pun menyoroti suka cita rakyat Indonesia dalam merayakan Pekan Pancasila pada awal bulan ini. Yudi ingin Pekan Pancasila bisa dijadikan tradisi bagi bangsa. Apalagi, kegairahan masyarakat sangat tinggi dengan kegiatan tersebut.
"Menurut saya, kegairahan ini momentumnya harus diteruskan karena seperti kepres peringatan hari lahirnya Pancasila itu satu tarikan napas mulai lahir 1 Juni sampai rumusan final akil baliknya sampai 18 Agustus. Momen pekan Pancasila ini bisa kita teruskan menjadi bulan Pancasila," tutur dia.
Yudi berharap digagasnya bulan Pancasila dapat menjadi momen penyebaran kebajikan ideologi kebangsaan di Tanah Air. Artinya, tidak hanya seremoni tapi momen setiap orang, setiap pihak mengamalkan Pancasila dalam laku hidup.
Ia juga ingin bulan Pancasila menjadi momentum para aktivis dari berbagai latar belakang agama untuk bersilaturahim. "Pengusaha besar akan bertemu dengan kecil saling berbagi pikiran, saling berbagi apa yang bisa dilakukan bersama. Sehingga masalah kesenjangan sosial, ada good will dari pengusaha besar untuk bisa berbagi bagaimana proyek-proyek yang bisa berbagi yang lain, banyak yang bisa kita lakukan," pungkas dia.
- See more at: http://www.mediaindonesia.com/news/read/107931/pembentukan-ukp-pip-momentum-merekatkan-tenunan-kebangsaan/2017-06-07#sthash.YKQZsqt7.dpuf
KOMENTAR