WartaNTT.com, LEMBATA –
Pemkab Lembata melalui Dinas Pertanian dan Hanpangan dibawah asuhan Mathias Anthonius Kurniawan Beyeng, gencar memaksimalkan potensi lahan yang ada
di Lembata melalui program inovasi Tani Cabai dan Bawang (T-Cabang).
T-Cabang sebagai salah satu program inovasi
bersama 14 program inovasi lainnya yang dimiliki Pemkab Lembata dibawah duet kepemimpinan
Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday, menunjukkan bahwa alam Lembata sangat
potensial dan produktif jika didukung dengan niat dan ketekunan masyarakat untuk
bekerja bersama alam.
Mengambil tempat di Desa Waijarang, Jumat (3/8/2019)
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST.,MT memimpin langsung panen perdana bawang
merah didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Lembata, Ny. Yuni Damayanti-Sunur dan
para pimpinan OPD.
Panen perdana diatas lahan siap panen seluas
0,4 Ha dengan kualitas umbi yang memuaskan tersebut dihasilkan umbi basah
sekitar 3 Ton.
Dihadapan awak media, Bupati Lembata terus
memotivasi masyarakat petani di Lembata yang tersebar di 9 Kecamatan untuk
bekerja dengan lebih fokus dan bersemangat.
“Pemerintah terus lakukan ekspansi lahan dalam rangka
mewujudkan inovasi Tani Cabai dan Bawang (T-Cabang) oleh Dinas
Pertanian Hanpangan,
serta memotivasi petani lainnya bahwa selama mereka rajin, mau
berinovasi dan mau bekerja maka tidak ada lahan satupun yang tidak produktif”.
“Tidak ada lahan yang tidur, hanya manusia saja yang tidur.
Masyarakat petani harus dibangunkan dengan motivasi sehingga produktivitas
petani dibarengi produksi yang bagus serta ekspansi lahan untuk meningkatkan
volume produksi”.
Dirinya melanjutkan “Sejak tahun 2018 petani bawang
lokal sudah mulai mengambil bagian di Desa masing-masing sehingga tidak
bergantung lagi terhadap bawang dari daerah luar, serta Petani lokal sudah mulai paham cara menanam bawang
namun perlu fokus lagi”.
“Kita berharap melalui bantuan petani bawang asal Bima-NTB yang
didatangkan Pemkab, petani lokal dapat berkolaborasi”.
Menjawab pertanyaan awak media terkait
potensi bawang putih dan pemasaran bawang asal Lembata, Yentji Sunur mengatakan
“Bawang putih dalam waktu dekat
akan dipanen karena permintaannya juga luar biasa”.
“Saat ini Kabupaten Lembata surplus bawang merah dan sudah mulai dipasarkan
ke Flores Timur.
Kita harus menjaga agar brand bawang merah asal
Lembata bisa dikenal ke luar daerah dengan produktifitas yang bagus karena kita
bekerjasama dan bersahabat dengan alam”.
“Para petani bawang di
Lembata harus optimis dan jika mulai bekerja dengan serius maka akan dapatkan
hasil yang baik”.
“Petani jangan kalah dengan alam, mari
merekayasa alam untuk menghasilkan sesuatu. Ayo mari kerja bersama, bergandeng
tangan bersama sukseskan kebijakan T-Cabang untuk dinikmati kita semua” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kadis Pertanian dan Hanpangan
Lembata, Mathias Beyeng kepada awak media mengatakan “Target penerimaan daerah dari
inovasi T-Cabang Tahun 2019 sebesar Rp. 2 Milyar 99 Juta.”
“Untuk tahun 2019 ini, Pemkab
Lembata telah siapkan demonstration
plot (demplot) bawang putih seluas 1 Ha yang tersebar di 2 Desa yakni Desa Baolangu, Kecamatan Nubatukan dan
Desa Tubuk Rajan, Kec. Atadei”.
“Saat ini memasuki usia tanam 60 hari dan akan dipanen saat
usia 100 hari. Kami
optimis hasil panennya nanti memuaskan” ujarnya menambahkan. (Kris
Kris)
KOMENTAR