WartaNTT.com, LEMBATA –
Dari 144 Desa yang tersebar pada 9 Kecamatan di Kabupaten Lembata, hingga hari
ini (11/05) belum sampai 20 Desa yang telah menyalurkan BLT tahap-1. Hal
tersebut lantas membuat Bupati Lembata perintahkan Sekretaris Daerah, Paskalis
Ola Tapobali, AP.,MT segera keluarkan edaran dengan penegasan jika dalam 1
minggu kedepan masih terdapat Desa yang belum menyalurkan BLT, Kepala Desa akan
dinonaktifkan dari jabatan.
Hal
tersebut disampaikan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST.,MT kepada
sejumlah awak media, Senin (11/05/2020) di Kuma Resort usai Rapat evaluasi pelaksanaan
gugus tugas Covid-19 yang dihadiri para pimpinan OPD dan Camat.
“Untuk BLT sudah ditegaskan, 1 minggu selesai. Jika masih
ada Kades yang berlama-lama maka kita nonaktifkan dulu”.
“Orang sudah perlu bantuan, kenapa diperlambat. Yang lain
sudah persiapan tahap ke-2. Seharusnya tanggal 1 Mei, BLT sudah digulirkan ke
masyarakat, jangan terlalu lama berunding”.
“Kades kan sudah tahu jumlah KK di Desanya, jumlah
penerima bansos dari pemerintah, jadi tidak perlu berlama-lama lagi lakukan
validasi”.
“Sudah saya sampaikan ke Pak Sekda agar berikan edaran ke
Kades dan Camat, tuntaskan dalam tempo 1 minggu, sanksinya Kades dinonaktifkan”.
“Masa 1 Desa saja validasinya lama, tiap hari kan Kades
ada di Desa dan tahu warga Desanya, mana yang sudah terima bantuan dan mana
yang belum”.
“Beda kalau di Kabupaten yang lakukan validasi dengan
data yang dibawa oleh seluruh desa terus divalidasi kembali ke tingkat Desa. Inikan
mereka sudah tahu siapa yang terima bansos tiap bulannya, terus ada KK yang
belum dapat, itu yang tinggal divalidasi, jangan lama” ujar Bupati Lembata.
Dirinya menambahkan “Jumlah saat ini belum sampai 20 Desa
yang salurkan tahap-1. Tadi dalam rapat ada informasi ada Desa yang akan salurkan
mulai hari Rabu, lusa (13/05)”.
“Target kita dalam 1 minggu ini penyaluran BLT tahap-1
sudah tersalurkan, nanti di bulan Juni sudah diberikan lagi tahap-2 karena
tidak perlu lagi validasi data” ujarnya.
Kadis Sosial PMD Lembata, Drs. Aloysius Buto yang ditemui
terpisah, kepada WartaNTT mengatakan “Baru sekitar 16
Desa yang sudah salurkan tahap-1 dari
144 Desa yang ada”.
“Memang mayoritas Desa saat ini dalam masa musyawarah dan
sebagiannya sudah berproses penetapan Kades dan pengesahan oleh Camat. Tanggal
13 Mei Desa-Desa di Kecamatan Ile Ape akan salurkan BLT tahap-1 secara serentak”
ujarnya.
Sementara itu Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur kepada
awak media juga mengatakan kinerja OPD dalam gugus tugas percepatan penanganan
Covid-19 belum maksimal.
“Sampai saat ini belum maksimal kinerja OPD,
sehingga tadi kita gelar rapat evaluasi dan sudah diberikan penegasan. Ada yang
seharusnya tugasnya diketahui namun tidak tahu. Itu artinya tidak memberikan
perhatian”.
“Tadi sudah diberikan penegasan, kemudian saya
pertegas lagi bahwa kebijakan apapun,
sekali kita sudah ambil langkah untuk menutup akses (transportasi laut) maka
harus tetap dipertahankan, tidak bisa tidak”.
Jangan
kita hanya mau datangkan orang (pelaku perjalanan) saja, tetapi menyengsarakan
banyak orang di Lembata. Karena jika ada pelaku perjalanan dari daerah
terkonfirmasi dan dibiarkan masuk ke Lembata maka tidak menutup kemungkinan akan
menjangkiti lebih banyak orang di Lembata. Itu yang kita tidak mau. Ada saatnya
nanti mereka kembali” ujarnya menambahkan. (Kris Kris)
KOMENTAR