WartaNTT.com, Ende – Perayaan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 di Kabupaten Ende terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana biasanya Pemerintah Daerah Kabupaten Ende menggelar berbagai macam kegiatan seperti parade kebangsaan, malam renungan dan apel bendera.
Ditengah merebaknya wabah Covid-19, peringatan Hari Lahir Pancasila bahkan sama sekali tidak diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ende dikarenakan perhatian pemerintah yang terfokus kepada upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu pemerintah juga harus mengatasi bukan hanya dampak kesehatan, melainkan juga dampak sosial dan dampak ekonomi.
Dengan adanya situasi tersebut, Kodim 1602/Ende memanfaatkan momen peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 ini dengan menyelenggarakan kegiatan sarasehan di Aula Makodim hari ini (03/06/2020). Tema yang diusung dalam kegiatan sarasehan ini adalah, "Dengan Semangat Hari Lahir Pancasila Kita Satukan Tekad Untuk Wujudkan New Normal Di Kabupaten Ende." Tema ini sendiri merupakan penjabaran dari tema nasional peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2020 yakni "Pancasila Dalam Tindakan Gotong Royong Menuju Indonesia Maju.”
Dandim 1602 Ende saat diwawancarai di sela-sela kegiatan sarasehan menuturkan bahwa penyebaran Covid-19 bukan merupakan pandemi biasa melainkan telah menjadi sebuah bencana non alam yang berdampak besar bagi seluruh tanah air.
"Mewabahnya virus Corona ini bukannya pandemi biasa tetapi ini sudah menjadi sebuah bencana. Bencana non alam yang berdampak cukup besar bukan hanya untuk Ende tetapi untuk seluruhnya," ucapnya.
Dikatakannya bahwa berhubung Kabupaten Ende merupakan tempat rahim lahirnya Pancasila, maka sangat memungkinkan agar momen ini digunakan untuk membentuk sebuah ikrar bersama dalam menghadapi situasi kenormalan baru atau kerap disebut dengan istilah New Normal.
"Kebetulan Ende ini rahim dasar negara kita Pancasila, jadi sangat memungkinkan dan sangat bagus sekali kalau seandainya kita membentuk sebuah ikrar bersama meneruskan dengan mendasarkan pada nilai-nilai pemikiran Bung Karno saat pengasingan di Ende untuk menghadapi situasi New Normal,” kata Fuad.
Dirinya menambahkan bahwa dasar pertimbangan pihaknya mengumpulkan para tokoh dari berbagai elemen adalah agar bisa membuat Kabupaten Ende sebagai tempat dikandungnya Pancasila bisa menjadi contoh dalam menghadapi situasi New Normal yang akan datang bagi daerah lainnya.
"Disini kita mengumpulkan tokoh-tokoh dari seluruh elemen masyarakat sehingga Ende tempat dikandungnya Pancasila juga diharapkan bisa menjadi contoh untuk pelaksanaan New Normal yang kita akan hadapi. Itu saja dasar pertimbangannya."
Terkait jumlah peserta yang diundang dirinya menyampaikan bahwa pihaknya mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan yakni tidak boleh mengumpulkan massa lebih dari 30 orang. Maka pihak yang diundang adalah para tokoh yang diharapkan bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam membantu mensosialisasikan pola hidup sehat pada situasi New Normal yang akan dihadapi. Dirinya berharap agar pada tanggal 15 Juni 2020, Kabupaten Ende sudah bisa melaksanakan kebijakan New Normal, sehingga waktu yang ada digunakan semaksimal mungkin untuk melakukan sosialisasi dan edukasi.
"Soal peserta kita mengikuti protokol kesehatan, tidak boleh lebih dari 30 orang jadi hanya tokoh-tokoh saja yang kita ajak termasuk lembaga – lembaga agama, sekolah, dan beberapa LSM yang bisa menjadi perpanjangan tangan dari kami pemerintah untuk bisa membantu mensosialisasikan New Normal yang akan kita mulai tanggal 15 Juni 2020. Diharapkan Ende sudah bisa masuk dalam New Normal, waktu yang ada kita berdayakan banyak dengan sosialisasi, kita mulai dari tokoh-tokohnya dulu sehingga bisa disalurkan ke umatnya, ke masyarakatnya dan kepada anggotanya," tutur Fuad.
Fuad berharap Kabupaten Ende sebagai barometer pengamalan nilai Pancasila dapat menerapkan kebijakan New Normal seperti yang diharapkan oleh pemerintah.
“Mudah - mudahan Ende bisa melaksanakan New Normal yang diharapkan. Ende sebagai barometer pengamalan nilai Pancasila juga harus bisa menjadi barometer New Normal. Mudah - mudahan para tokoh yang kita ajak hari ini bisa menyalurkan, mensosialisasikan agar kita semuanya bisa hidup dengan kondisi ini, tutupnya.
Berdasarkan pantauan media ini kegiatan sarasehan dipandu oleh moderator Yoseph Woge yang merupakan mantan Kepala Badan Kesbangpolinmas Kabupatn Ende. Sementara itu sebagai narasumber diantaranya; Dandim 1602/Ende Letkol Inf. M. Fuad Suparlin, S.I.P.,M Tr.(Han), Pengelola Serambi Sukarno Pater Hendrik Daros, SVD., Ketua PCNU Kabupaten Ende Usman Abdul Hamid, Dosen STPM St. Ursula Aloysius B. Kelen, Ketua LSM Spirit Spirit Ndawi Lima John Th. Ire. (FR)
KOMENTAR