WartaNTT.com, LEMBATA –
MBS
(53 thn/Pria) menjadi
pasien ke-5 terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal di Lembata, Kamis
(04/02/2021).
MBS
didiagnosa meninggal akibat
Hipertensi, ARDS (gangguan pernafasan berat) dan terkonfirmasi
Covid-19,
setelah menjalani perawatan di
RSUD Lewoleba pasca dirujuk dari RS
Damian sejak
26 Januari lalu.
Ditemui
awak media di RSUD Lewoleba, Kamis
(04/02/2021) Abdul Salam Sarabiti (adik kandung MBS) sampaikan keluarga menerima kematian MBS yang di diagnosa Covid-19 serta bersedia memakamkan jenazah sesuai
protokol Covid-19.
"Sebelumnya
almarhum ke RS. Damian, Sabtu (23/01) dimana dilakukan pemeriksaan dengan hasilnya terindikasi Covid sehingga ditahan (jalani
perawatan) disana".
"Hari
Selasa sore (26/01) jam 5, almarhum dirujuk ke RSUD Lewoleba".
“Tadi siang (04/02) almarhum telah dipanggil oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan saya sudah dikasih hasil Swabnya positif (pemeriksaan TCM) oleh ibu dokter spesial penyakit dalam, kemudian saya juga sudah menerima surat keterangan kematian dari RSUD”
Ditambahkannya “Dari keluarga, kami siap menerima
pemakaman dilakukan sesuai protokol Covid dan tidak ada keberatan keluarga”
ujarnya.
Sementara itu perwakilan Satgas Covid-19 Lembata, Markus Labi, S.Sos., yang didampingi direktur RSUD Lewoleba, dr. Bernardus Yoseph Beda., menjelaskan riwayat perawatan MBS.
“MBS menjadi pasien ke-5 terkonfirmasi Covid-19 yang
meninggal dunia”.
“Pasien dirujuk dari RS Damian ke RSUD Lewoleba pada 26
Januari, dimana sebelumnya (23/01) pihak RS Damian telah lakukan Rapidtest Antigen
dengan hasil positif”
“Pasien sejak datang (26/01) langsung dirawat di ruang isolasi dimana kondisi pasien tidak stabil. Saat dirujuk, pasien dengan ancaman gagal nafas hipertensi grade II” ujar Markus Labi.
Ditambahkan dr.
Bernard “Selama dirawat 10 hari di ruang isolasi, kondisi pasien tidak stabil
dimana kadang membaik kadang memburuk, namun tetap kita berikan penanganan”.
“Sejak tanggal 1 Februari, terjadi penurunan kondisi sehingga kita berikan oksigen masker 10 ltr/menit”.
“Kemudian penurunan kondisi semakin berat di tanggal 2. Karena
tidak ada respon sehingga kita naikkan kadar oksigennya menjadi 15 ltr/menit”.
“Tanggal 4 (04/02) sekitar jam 8 lewat, kadar oksigen menurun
sampai dengan 74%, kemudian Pukul 13.05 WITA pasien apnue dan diberikan pertolongan, namun Pukul 13.10 pasien
meninggal”.
“Sebelumnya pada jam 9 kita lakukan Swab dengan pemeriksaan
menggunakan TCM dimana hasilnya positif sehingga pasien dipastikan terpapar
Covid-10, dengan diagnosa terakhir Hipertesi, ARDS dan terkonfirmasi Covid-19”.
Ditambahkannya “Tadi keluarga sudah datang dan dokter
ahli sudah menjelaskan dimana keluarga menerima saat dokter ahli jelaskan. Hasil
printout TCM sudah diberikan kepada keluarga dan keluarga menerima itu termasuk
surat keterangan kematian”.
Diminta himbauannya kepada masyarakat, dokter Bernard sampaikan
“Saya himbau masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan, karena kematian di
Lembata sebagaimana yang disampaikan pak Markus saat ini sudah 5 orang. Kami juga
saat ini masih merawat 3 pasien di ruang isolasi” ujarnya menambahkan.
Pasca dishalatkan di depan ruang jenazah RSUD Lewoleba, MBS
akhirnya dimakamkan oleh petugas berAPD lengkap di pekuburan keluarga di wilayah
Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan. (Kris
Kris)
KOMENTAR