WartaNTT.com, LEMBATA –
James Haba, Kapten kapal Pelni KM. Sirimau yang kandas di antara perairan
Lembata dan Adonara sejak Selasa siang (17/5/2022) dalam pelayaran dari
Pelabuhan Lewoleba menuju Pelabuhan L. Say-Maumere akui penyebab kandasnya
kapal yang dinahkodainya akibat human error.
Hal
tersebut disampaikannya kepada awak media di Lembata yang juga dihadiri tim gabungan
evakuasi, bertempat di atas geladak KM. Sirimau, Kamis siang (19/5) pasca berhasilnya
proses evakuasi.
“Apapun
yang terjadi tetap menjadi tanggung jawab saya selaku nahkoda”.
“Saya
sering lewat disini (jalur pelayaran), cuma sebagai nahkoda tetap bertanggung
jawab walaupun itu mualim jaga, tetapi saya tetap bertanggungjawab”.
“Saya
memilih faktor manusia (penyebab kapal kandas), walaupun yang jaga bukan saya
diatas kapal, tetapi saya tetap bertanggungjawab. Karena nahkoda, sekecil apapun di kapal ini, anak buah yang berbuat nahkoda tetap bertanggung jawab. Kelalaian
tidak ada, human error saja” ucapnya.
Menurut
Kapten James, kapal bisa berangkat hari ini dengan catatan diizinkan oleh Ka. UPP.
“Silahkan
(lakukan survey), itu kami yang minta. Karena kejujuran saya sebagai nahkoda,
saya minta di cek. Silahkan mengecek. Kalau memang kapal ada kekurangan kami
tidak berangkat, tetapi kalau tidak ada kekurangan silahkan Ka UPP mengizinkan”
terangnya.
Dirinya juga memastikan tetap berani melewati lajur
pelayaran yang sama dikemudian hari.
“Saya tetap berani. Saya dulu di Bukit Siguntang, dua
tahun setengah lewat jalan sini. Tetap berani saya. Tentu akan berhati-hati
lagi” ujarnya yakin.
Kapten James Haba pernah menjadi bagian cerita KM. Bukit Siguntang pasca peristiwa tenggelamnya KM. Shinpo 16 yang ditabrak KM. Maju 8 di area kolam labuh Pelabuhan Lewoleba, 10 Desember 2019 silam.
Dimana
kala itu, Sabtu (14/12/2019) KM. Bukit Siguntang yang dinahkodai James Haba
dalam pelayaran dari Maumere ke Lembata, harus rela lego jangkar di area teluk
Lewoleba dan melakukan debarkasi 780 penumpang dan embarkasi 115 penumpang
tujuan kupang dengan bantuan rede transport KM. Gandha Nusantara 03.
Kapten
James Haba berinisiatif turun dari anjungan kapal, menaiki rubber boat
PosAL Lembata meninjau area kolam labuh Pelabuhan guna melihat peluang Bukit Siguntang
sandar gantung. Sayangnya bagian barat area kolam labuh yang lebih dangkal
memupus rencana James saat itu.
Informasi
yang diperoleh WartaNTT pasca kejadian kandasnya KM. Sirimau, kapten James Haba
akan turun di Pelabuhan L.Say-Maumere dan tidak melanjutkan pelayarannya lagi bersama
Sirimau.
Sementara
itu Kepala UPP Kelas III Lewoleba, Abdul Syukur Aklis, dalam keteranganya
kepada awak media jelang keberangkatan kembali KM. Sirimau dari Pelabuhan Lewoleba,
Kamis malam (19/05) memastikan sesegera mungkin lakukan survey bersama tim
terkait guna penempatan rambu suar di sekitar area kandasnya KM. Sirimau guna
mencegah terulangnya kejadian serupa.
“Saya
sudah berkoordinasi dengan Distrik Navigasi kelas II Kupang, dimana mereka juga
saat ini sudah berada di Larantuka. Besok (20/05) kami bersama-sama dengan tim
survey dari Kupang dan Ka UPP Larantuka akan ke lokasi untuk melakukan survey
sehingga kedepannya dapat dipasang rambu suar guna memberikan peringatan bagi
kapal-kapal. Selama ini belum ada (rambu suar) di sekitar lokasi kejadian
tersebut” ujar Aklis. (Kris Kris)
KOMENTAR