Stakeholder Di SUMBA TENGAH Dukung Bawaslu Dalam Pengawasan Pemilu Serentak 2024

WartaNTT.com, Sumba Tengah – Sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder) di Kabupaten Sumba Tengah nyatakan mendukung Bawaslu dalam tugas pengawasan partisipatif Pemilu serentak 2024 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil).

Dalam Sosialisasi Pengawasan Tahapan Kepada Stakeholder Tingkat Kabupaten Sumba Tengah, yang berlangsung hari ini, Rabu (9/11/2022) di wisma Solapora, peserta yang hadir baik dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, paguyuban, GAMKI, KNPI, unsur TNI-Polri, media, Komunitas Ansting dan Panwascam, komit untuk bekerjasama dalam tugas pengawasan.

Ketua Bawaslu Sumba Tengah, ir. E. Rambu Tawunga., dalam sambutannya berharap lewat kerjasama yang dibangun, pelanggaran pemilu dapat diminimalisir.

“Bawaslu sebagai salah satu penyelenggara Pemilu menyadari keterbatasan SDM yang ada dalam menjalankan tugas pengawasan dengan tantangannya di tahun 2024 mendatang”.

“Sehingga dengan pelibatan komponen masyarakat dalam membantu tugas pengawasan, diharapkan ikut mengedukasi minimal dari rumah tangga masing-masing kemudian kepada tetangga, kelompok kerja atau rekan kerja dan masyarakat luas tentang pentingnya pengawasan untuk hindari konflik dalam setiap tahapan Pemilu”.

“Jika ditemukan pelanggaran di lapangan, agar tidak ragu untuk dilaporkan kepada Panwas Desa, Panwascam maupun Bawaslu untuk ditindaklanjuti”.

Ditambahkannya “Harapan kami agar peserta kegiatan saat ini menjadi pionir dimanapun bertugas. Pendekatan kearifan lokal dan pendekatan formal agar dikolaborasikan sehingga Pemilu 2024 berjalan baik”.

“Perlu dijaga agar hak pilih masyarakat tersalurkan secara baik tanpa tekanan. Kerjasama ini perlu dibangun untuk minimalisir pelanggaran” ujarnya.

Sementara itu Edy Sagabulang, komisioner KPU Sumba Tengah divisi sosialisasi, pendidikan pemilih, Partisipasi masyarakat dan SDM, selaku narasumber tunggal sampaikan tantangan dalam Pemilu 2024 mendatang.

“Tantangan yang akan kita hadapi dalam Pemilu serentak 2024 yakni Pemilu dan pemilihan secara serentak, maraknya disinformasi dan berita hoax, money politics, pandemi Covid-19, politik identitas/SARA, dan bencana alam”.

“Selain itu juga dibutuhkan penyelenggara Pemilu yang berintegritas dalam menjalankan tugas serta dibutuhkan pengawasan partisipatif termasuk (pengawasan) kepada penyelenggara Pemilu untuk mencegah konspirasi memenangkan salah satu kandidat”.

“Penyelenggara Pemilu juga harus independen dan tidak bermain mata sehingga butuh pengawasan partisipatif” ujarnya.

Edy Sagabulang juga berharap warga Sumba Tengah menjadi pemilih cerdas yang tidak diintimidasi dan tidak dibayar suaranya atau menjatuhkan pilihan berdasarkan identitas tertentu.

“Kita harus menjadi pemilih cerdas dengan memastikan suara diberikan kepada orang yang tepat yang akan membangun negara dan daerah ini menjadi lebih baik” harapnya.

Sementara itu peserta sosialisasi berharap Bawaslu Sumba Tengah juga menjalin kerjasama dengan patroli cyber Polres Sumba Barat dalam menangkal berita hoax yang marak beredar. (Rcd)