
Tongkat komando di Polda NTT dan Korem 161/Wira Sakti (WS) Kupang bergeser. Rotasi di institusi Polri dan TNI, berdampak pada posisi Kapolda dan Danrem di NTT. Rabu (4/1), bertempat di Ruang Sidang Utama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian melantik Brigjen Pol Agung Sabar Santoso menggantikan Brigjen Pol E. Widiyo Sunaryo sebagai Kapolda NTT. Mantan Kapolda NTT, Brigjen E. Widiyo Sunaryo menjadi perwira tinggi di Sops Polri.
Pelantikan enam Kapolda termasuk Kapolda NTT tersebut, berdasarkan surat telegram rahasia Nomor ST/2987/XII/2016 tertanggal 12 Desember 2016.
Kapolri Tito Karnavian dalam amanatnya mengemukakan, tugas Polri kian berat dan kompleks dalam menjaga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat di seluruh Indonesia. Tantangan yang ada meliputi, terorisme, radikalisme, narkoba, korupsi penyebaran SARA maupun sejumlah kasus yang kerap terjadi.
Karena itu, dia meminta Kapolda di masing-masing daerah, untuk terus sigap mengatasi persoalan yang muncul, baik dengan pencegahan maupun penindakan, sehingga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat tetap terjaga. “Jangan sampai polisi lengah. Semua jajaran Polda harus sigap menangani semua tantangan yang ada,”ungkapnya.
Selain itu, dia juga meminta semua jajaran kepolisian bekerjasama dengan semua stakeholders, agar tercipta kedamaian dan ketenteraman dalam masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat beraktivitas dengan baik, dan roda perekonomian di daerah bisa berjalan dan tentunya berpengaruh langsung dalam kesejahteraan masyarakat.
Untuk diketahui, selain pelantikan Kapolda NTT, juga dilakukan pelantikan terhadap Kapol Jawa Barat yang jabat oleh Irjen Anton Charliyan yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Kapolda Sulawesi Selatan diisi oleh Irjen Muktiono, yang sebelumnya sebagai mantan Sahli Kapolri.
Jabatan Kapolda Sumatera Selatan dipegang Irjen Agung Budi Maryoto menggantikan Irjen Djoko Prastowo yang kini menjabat Sahli Kapolri. Brigjen Pol Martuani Sormin bertugas memimpin kepolisian daerah Papua Barat. Selanjutnya, Brigjen Nandang dipercaya menggantikan Brigjen Lukman Hariyanto yang kini mengemban tugas baru sebagai Kasespimen Sespim Polri. Kapolda Jatim, Irjen Anton Setiadji diganti oleh Irjen Machfud Arifin, Kapolda Sultra dijabat oleh Brigjen Pol Andap Budhi Revianto.
Danrem 161/WS Baru
Dari Bali dilaporkan, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa pun resmi memangku jabatan baru sebagai Komandan Korem 161/WS Kupang menggantikan Brigjen TNI Heri Wiranto. Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Danrem 161/WS di Aula Mokadam IX/Udayana, Denpasar-Bali, Rabu (4/12), dipimpin Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko. Beberapa pejabat teras Kodam IX/Udayana hadir pada kesempatan ini antara lain Irdam IX/Udayana, Danrem 162/Wira Bhakti, Danrem 163/Wira Satya, Danrindam, Asrendam, Para Asisten Kasdam, para Perwira Staf Ahli, LO-AL, LO-AU, Para Kabalakdam, Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana dan sejumlah undangan lainnya.
Serah terima Jabatan Komandan Korem 161/Wira Sakti berlangsung khidmat dan lancar. Pangdam IX/Udayana dalam amanatnya menyampaikan, jabatan apapun yang dipercayakan merupakan suatu amanah dan kehormatan yang harus dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan yang memberikan perintah. Juga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kepada Brigjen TNI Heri Wiranto yang akan memangku jabatan baru sebagai Wakil Asisten Personel Panglima TNI beserta isteri, Pangdam mengucapkan terimakasih dan penghargaan. Dia berharap, pengalaman tugas yang diraih Heri selama ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat dalam meraih keberhasilan di tempat tugas yang baru. Selanjutnya kepada pejabat Danrem 161/Wira Sakti yang baru, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa yang sebelumnya menjabat sebagai Wadanjen Kopassus, Pangdam berharap, kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh Pimpinan TNI AD, dapat dilaksanakannya sebaik-baiknya. Selain itu, dia harus meneruskan dan bahkan meningkatkan pembinaan satuan dan pembinaan teritorial yang telah dirintis oleh pejabat lama. Serta mempelajari tugas dan temukan terobosan, gagasan baru untuk meningkatkan kinerja Korem 161/WS, mengingat wilayah Provinsi NTT memiliki keunikan dan tantangan tersendiri. Baik dari segi geografi dan demografi, maupun dari aspek kondisi sosial masyarakat. Ditambahkan, tahun lalu NTT dinobatkan sebagai wilayah yang paling toleran di Indonesia oleh berbagai lembaga nasional, karena kondisi wilayah NTT selama ini relatif stabil. Untuk itu, stabilitas wilayah dan semangat persatuan, kesatuan sebagai satu bangsa, harus tetap dilakukan dan ditingkatkan. “Tidak boleh mengambil resiko sekecil apapun dalam pembinaan wilayah terutama dalam hal menjaga stabilitas dan ketahanan wilayah,”tegas Pangdam. Keanekaragaman yang ada dan melekat di wilayah NTT, lanjut Pangdam, jika dikelola dan diberdayakan dengan baik, akan dapat meningkatkan ketahanan nasional di daerah. (lok/fmc/*/r2/boy)
KOMENTAR