wartantt.com, KUPANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT
dalam melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada
Sabtu 20 Januari 2018 berhasil mencoklit di 61.845 rumah. Coklit yang dilakukan ini secara serentak di Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe, Minggu (21/1/2018).
Maryanti dikonfirmasi terkait hasil coklit yang dilakukan KPU NTT dan di kabupaten/kota.
Menurut Maryanti, sesuai hasil coklit di seluruh NTT pada 20 Januari 2018, kita berhasil mencoklit 61.845 rumah. Hasil ini dilakukan oleh KPU, PPK, PPS dan PPDP.
"Kita berhasil coklit 61 ribu lebih rumah. Gerakan coklit nasional hanya 20 Januari atau satu hari saja, sedangkan coklit oleh PPDP akan berlangsung sampai 18 Februari 2018," kata Maryanti.
Dijelaskan, saat coklit itu, dokumen yang dimutahirkan dengan data pemilih itu, yakni KTP elektronik, kartu keluarga dan surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (ini bagi warga yang sedang mengurus e KTP atau yang sudah ikut perekaman).
Dijelaskan, coklit atau gerakan nasional untuk melakukan pemutahiran data itu didampingi KPU mulai dari tingkat pusat oleh KPU pusat, KPU provinsi, KPU kabupaten dan kota.
"Semua PPDP didampingi KPU pusat, KPU provinsi, kabupaten dan kota. Coklit juga diikuti PPK dan PPS dan setiap orang wajib datangi lima rumah," katanya.
Dijelaskan, coklit nasional memang hanya berlangsung hanya satu hari saja, yakni pada Sabtu (20/1/2018). Sedangkan proses coklit oleh PPDP akan terus berlangsung hingga 18 Februari 2018.
"Dalam proses coklit dan sesuai hasil yang kami terima bahwa, ada juga komisioner, PPDP, PPK dan PPS yang mendatangi lebih dari lima rumah. Karena itu, rumah yang berhasil dicoklit pada hari gerakan coklit nasional, kita di NTT bisa mencapai 61. 845 rumah," katanya.
Sebelumnya, pada (20/1/2018), pelaksanaan coklit di Kota Kupang berjalan lancar. KPU NTT melakukan coklit bersama dilakukan di rumah jabatan gubernut NTT, Ketua DPRD NTT dan rumah beberapa pejabat dan tokoh masyarakat di Kota Kupang.
Pantauan pewarta, Sabtu (20/1/2018), pelaksanaan coklit ini dilakukan langsung petugas yakni PPS, PPK dan PPDP. Ketua KPU NTT langsung menghadiri coklit di rumah jabatan gubernur NTT.
Saat coklit di Rujab Gubernur NTT, Tirsa Boymau adalah petugas yang melakukan coklit. Selain hadir Ketua KPU NTT, hadir pula, Ketua Panwas Kecamatan Oebobo, Jhony Basuki dan anggota, Domi Enga.
Hadir pula PPK, Kecamatan Oebobo, James Ratu dan Rosalia Fernandez, PPS Kelurahan Kayu Putih, Ansel Hera dan beberapa anggota PPS.
Selain di Rujab Gubernur NTT, petugas ini juga ke rumah jabatan Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno, S.H. Di rumah ini, petugas diterima Ny. Rofika Arsyad.
Untuk diketahui, coklit pada 20 Januari itu, komisioner KPU NTT dibagi ke beberapa daerah, Kabupaten TTU, Gasim, Sumba Barat Daya dihadiri, Yosafat Koli, Rote Ndao dihadiri Thomas Dohu, di Kabupaten TTS akan didampingi, Theresia Siti dan di Kota Kupang oleh Maryanti Luturmas Adoe.
Sementara proses sosialisasi juga dilakukan pada sejumlah tempat, antara lain di arena Car Free Day, Flobamora Mall dan Lippo Plaza.
Hal ini disampaikan Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe, Minggu (21/1/2018).
Maryanti dikonfirmasi terkait hasil coklit yang dilakukan KPU NTT dan di kabupaten/kota.
Menurut Maryanti, sesuai hasil coklit di seluruh NTT pada 20 Januari 2018, kita berhasil mencoklit 61.845 rumah. Hasil ini dilakukan oleh KPU, PPK, PPS dan PPDP.
"Kita berhasil coklit 61 ribu lebih rumah. Gerakan coklit nasional hanya 20 Januari atau satu hari saja, sedangkan coklit oleh PPDP akan berlangsung sampai 18 Februari 2018," kata Maryanti.
Dijelaskan, saat coklit itu, dokumen yang dimutahirkan dengan data pemilih itu, yakni KTP elektronik, kartu keluarga dan surat keterangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (ini bagi warga yang sedang mengurus e KTP atau yang sudah ikut perekaman).
Dijelaskan, coklit atau gerakan nasional untuk melakukan pemutahiran data itu didampingi KPU mulai dari tingkat pusat oleh KPU pusat, KPU provinsi, KPU kabupaten dan kota.
"Semua PPDP didampingi KPU pusat, KPU provinsi, kabupaten dan kota. Coklit juga diikuti PPK dan PPS dan setiap orang wajib datangi lima rumah," katanya.
Dijelaskan, coklit nasional memang hanya berlangsung hanya satu hari saja, yakni pada Sabtu (20/1/2018). Sedangkan proses coklit oleh PPDP akan terus berlangsung hingga 18 Februari 2018.
"Dalam proses coklit dan sesuai hasil yang kami terima bahwa, ada juga komisioner, PPDP, PPK dan PPS yang mendatangi lebih dari lima rumah. Karena itu, rumah yang berhasil dicoklit pada hari gerakan coklit nasional, kita di NTT bisa mencapai 61. 845 rumah," katanya.
Sebelumnya, pada (20/1/2018), pelaksanaan coklit di Kota Kupang berjalan lancar. KPU NTT melakukan coklit bersama dilakukan di rumah jabatan gubernut NTT, Ketua DPRD NTT dan rumah beberapa pejabat dan tokoh masyarakat di Kota Kupang.
Pantauan pewarta, Sabtu (20/1/2018), pelaksanaan coklit ini dilakukan langsung petugas yakni PPS, PPK dan PPDP. Ketua KPU NTT langsung menghadiri coklit di rumah jabatan gubernur NTT.
Saat coklit di Rujab Gubernur NTT, Tirsa Boymau adalah petugas yang melakukan coklit. Selain hadir Ketua KPU NTT, hadir pula, Ketua Panwas Kecamatan Oebobo, Jhony Basuki dan anggota, Domi Enga.
Hadir pula PPK, Kecamatan Oebobo, James Ratu dan Rosalia Fernandez, PPS Kelurahan Kayu Putih, Ansel Hera dan beberapa anggota PPS.
Selain di Rujab Gubernur NTT, petugas ini juga ke rumah jabatan Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno, S.H. Di rumah ini, petugas diterima Ny. Rofika Arsyad.
Untuk diketahui, coklit pada 20 Januari itu, komisioner KPU NTT dibagi ke beberapa daerah, Kabupaten TTU, Gasim, Sumba Barat Daya dihadiri, Yosafat Koli, Rote Ndao dihadiri Thomas Dohu, di Kabupaten TTS akan didampingi, Theresia Siti dan di Kota Kupang oleh Maryanti Luturmas Adoe.
Sementara proses sosialisasi juga dilakukan pada sejumlah tempat, antara lain di arena Car Free Day, Flobamora Mall dan Lippo Plaza.
KOMENTAR