WartaNTT.com, LEMBATA –
Jejeran batu yang tersusun ini adalah saksi sejarah dimana setiap Sabtu pagi
aktivitas barter antara hasil kebun dengan hasil laut, masih terjadi dan terjaga dengan
baik di wilayah Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Prov. NTT.
Meskipun
diakhir Maret lalu aktivitas pasar Barter terhenti pasca merebaknya Covid-19,
namun hari ini, Sabtu (16/05/2020) kembali dibuka oleh Bupati Lembata setelah
sebelumnya berpikir panjang mempertimbangkan dampak ekonomi bagi masyarakat akibat
Covid-19. Hidup berdamai dengan Covid-19 menjadi pilihan Pemkab Lembata.
Dalam kunjungan kerjanya diwilayah Kecamatan
Wulandoni, Sabtu (16/05/2020) Bupati Lembata bersama rombongan meninjau
langsung aktivitas di pasar Barter dalam penerapan protokol kesehatan, dimana 2
syarat (cuci tangan dan gunakan masker) sudah mulai terlihat tertib, namun
syarat terakhir yakni jaga jarak, masih perlu menjadi perhatian.
Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, yang juga hadir
dalam kegiatan tersebut mengapresiasi warisan budaya yang masih lestari di
wilayah Wulandoni.
“Saya bangga
dengan situasi pasar barter. Ini
merupakan warisan
budaya yang harus dijaga. DPRD memberikan dukungan agar aktivitas ini
terus diwariskan kepada generasi kedepan”.
“Setelah melihat aktivitas hari ini, kalau boleh saya
sarankan agar diminggu mendatang dilakukan penataan jarak antar pedagang sehingga bisa lebih teratur dalam
masa kita mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat perlu patuhi protokol kesehatan sehingga di Lembata nihil kasus
Covid-19”.
“Saya atas nama DPRD juga mengapresiasi kesiapsiagaan tenaga medis dan
aparatur Desa dalam tugas memutus matarantai penyebaran Covid-19. Saya minta
dukungan masyarakat untuk mendukung pemerintah membangun Lembata dalam semangat Taan
Tou” ujarnya.
Sementara itu Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, juga
minta agar protokol kesehatan serius dilakukan semua warga termasuk di pasar barter.
“Jaga jarak menjadi hal utama yang harus
diperhatikan selain menggunakan masker dan cuci tangan. Jangan anggap enteng karena Covid-19 belum ada
obatnya”.
“Aktivitas di pasar-pasar harus dibuka untuk mendukung perekonomian masyarakat
sehingga tidak terjadi dampak ekonomi akibat Covid-19. Saya memotivasi agar pasar Desa mulai giatkan aktifitas dengan menerapkan protokol kesehatan”.
Dirinya menambahkan “Semua harus terlibat aktif dalam upaya pencegahan, mengingat
diwilayah NTT saat ini sudah mulai terjadi kasus transmisi lokal sehingga semua
harus tingkatkan pengawasan terhadap
datangnya pelaku Perjalanan dari luar”.
“Saya minta agar lakukan penataan kembali lokasi ini sehingga tidak terjadi penumpukan pedagang
saat transaksi".
“Jika semua sudah kembali tertata maka aktivitas masyarakat dapat kembali normal dengan mematuhi protokol kesehatan”.
“Jika semua sudah kembali tertata maka aktivitas masyarakat dapat kembali normal dengan mematuhi protokol kesehatan”.
“Saya juga minta agar protokol kesehatan
tetap menjadi kebiasaan baru kita
semua
pasca Covid-19 berakhir nantinya” ujarnya.
Dilansir dari Tempo.co, Sabtu (16/05), Presiden Joko
Widodo dalam pernyataan resminya di Istana Merdeka-Jakarta, Jumat (15/05) mengatakan
masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan dan berdamai dengan
Covid-19 agar tetap produktif. Alasannya, organisasi WHO menyatakan meski kurva
kasus positif Covid-19 menurun, virus corona tidak akan hilang.
“Sekali lagi kita harus berdampingan hidup dengan Covid. Sekali
lagi, yang penting masyarakat produktif dan aman dari Covid”.
“Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi
risiko wabah ini. Itu keniscayaan. Itulah yang oleh banyak orang disebut
sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru” tuturnya. (Kris
Kris)
KOMENTAR