WartaNTT.com, LEMBATA –
Pemkab Lembata ambil sikap
atas maraknya kematian ternak babi di Lembata akibat terjangkit virus African
Swine Fever (ASF) sejak November 2020 lalu, dimana banyak bangkai babi
yang justru dibuang sembarangan oleh warga kota Lewoleba-Kec. Nubatukan.
Kadis Peternakan Lembata, Petrus Kanisius Tuak, yang
ditemui WartaNTT, Rabu (13/01/2021) menjelaskan hingga 12 Januari, total ternak
babi mati akibat virus ASF di Lembata tercatat sebanyak 435 ekor dimana
semuanya berada di wilayah Kecamatan Nubatukan.
“Kejadian ternak
babi mati itu sejak awal November 2020 dan
terus berlanjut dengan puncaknya 22 Desember”.
“Kami sudah 2 kali kirim sampel ternak babi yang mati ke laboratorium
BB Litvet
Denpasar
sejak 19
Desember (1 ekor) dan 27 Desember (20 ekor), dimana
hasilnya (positif ASF) baru diperoleh pada 6 Januari”.
“Hingga 12
Januari 2021 total ternak babi yang
mati akibat virus ASF sebanyak 435 ekor itu berdasarkan hasil pendataan
petugas dan laporan dari warga,
semuanya berada dalam wilayah Nubatukan baik di Kelurahan dan beberapa Desa” terangnya.
Dijelaskannya pula virus ASF baru pertama kali terjadi di
Lembata.
“Virus yang
menyerang ternak babi di Lembata terjadi
sejak tahun 2011-2012 yaitu Hog
Cholera, kemudian sepanjang tahun 2013 sampai dengan pertengahan tahun 2020, Lembata bebas
dari virus, dan diakhir tahun 2020 baru merebak lagi virus
African Swine Fever (ASF) ini”.
Ditanya langkah penanganan yang dilakukan, Kanis
Tuak menjelaskan “Pagi tadi di kantor bupati (13/01) digelar pertemuan yang
dipimpin Pak Sekda dihadiri beberapa pimpinan OPD terkait, kemudian siang hari
kami gelar pertemuan internal di Dinas Peternakan tindaklanjuti rapat yang
dipimpin pak Sekda”.
“Rapat itu sendiri mencermati banyak ternak mati yang dikubur sendiri oleh
warga maupun maraknya
bangkai yang dibuang sembarangan, tentu hal ini akan menjadi masalah baru”.
“Mulai hari ini akan diumumkan penanganan terhadap bangkai
ternak babi dimana pemerintah sudah siapkan lokasi penguburan massal yang
terletak di sebelah timur pasar Lamahora (lokasi eks GOR), jaraknya sekitar 1
sampai 2 Km dari jalan as namun syaratnya warga pemilik ternak yang mengantar
sendiri ke lokasi dengan tidak lupa menggunakan masker”.
“Kita siapkan 1 unit excavator dan petugas penguburan bangkai ternak babi. Pemilik ternak datang membawa
bangkai babinya kemudian dilakukan pencatatan oleh petugas dan sebelum
tinggalkan lokasi, kendaraan yang digunakan akan disterilkan (penyemprotan desinfektan)”
ujarnya.
Kanis Tuak menambahkan “Kegiatan penguburan massal ini efektif berlaku sejak 14 s/d 28
Januari mulai Pukul 08.00 s/d 17.00 WITA setiap harinya”.
Ditanya lanjut WartaNTT terkait kegiatan penanganan ternak yang mati di Lembata, Kadis Peternakan menjelaskan saat ini pihaknya menangani ASF dan ternak yang mati akibat erupsi gunung Ile Lewotolok.
“Selain tangani virus ASF yang menyerang ternak babi,
kami juga sedang menangani ternak warga terdampak erupsi Ile Lewotolok di 2
Kecamatan (Ile Ape dan Ile Ape Timur). Sampai dengan kemarin (12/01) hasil pendataan
kami ternak yang mati sebanyak 592 ekor terdiri dari Sapi 9 ekor, Babi 97 ekor, kemudian Domba 14 ekor, Kambing ada 67 ekor dan paling banyak itu Unggas ada
405 ekor”.
“Langkah yang telah kita lakukan berupa pendataan terhadap ternak
yang mati dan pengobatan bagi ternak yang sakit untuk menjaga populasi. Rencana tindak lanjut kedepan melalui dana pemberdayaan dimana kita masih menunggu petunjuk dari pak Bupati,
actionnya seperti apa dari beberapa rencana penanganan yang disiapkan” ujarnya.
Pantauan WartaNTT, bangkai babi terjangkit ASF yang
dibuang sembarangan menjadi pembicaraan hangat di Facebook, dimana salah satu
postingan warganet pemilik akun Yoseph P Lembata sampaikan usulnya ke
pemerintah.
“Usul joooo..... Matinya babi babi ini karena WABAH virus
ASF. Untuk mencegah penyebaran dan dampak yg lebih luas dan parah, sebaiknya
pemerintah mengkondisikan penguburan (lokasi, lubang, petugas, dll) agar orang
yg stres, org yg tdk mampu, org yg usil dan org yg tdk bertanggung jawab tdk
membuang bangkai babi di sembarang tempat. Usul jooooo....Sampe hari ini sdh
400-an ekor babi yg mati”, dimana postingannya mendapatkan respon beragam
netizen. (Kris Kris)
KOMENTAR